JAKARTA – Kematian Lettu Eko Damara (30) terkuak setelah hasil investigasi yang dilakukan Korps Marinir. Eko bunuh diri diduga kuat lantaran mengalami depresi berat.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jendreral TNI (Mar) Endi Supardi mengatakan berdasarkan hasil investigasi ada beberapa hal yang ditemukan oleh tim investigasi.
“Ada beberapa hal yang kami temukan dari hasil Investigasi,” katanya kepada wartawan di Mako Marinir, Jalan KKO Usman Harun, Gambir, Jakarta Pusat. Senin (20/5/2024).
Endi melanjutkan dari temuan hasil investigasi, Lettu Eko depresi karena dililit hutang yang cukup besar. Sehingga Eko nekat mengakhiri hidupnya.
“Jadi kami menemukan (dari hasil investigasi) bahwa yang bersangkutan ternyata punya utang yang cukup besar,” ujarnya.
Temuan itu didapat dari orang yang memberikan utang dan pesan note yang ditulis di handphonenya.
“Dari pengakuan orang-orang yang memberikan utang dan (ia) menulis sebuah pesan di note di handphonenya,” jelasnya.
Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, tim investigasi Marinir menemukan ungahan judi online. “Di handphone Lettu Eko juga ditemukan bahwa Eko mendownload aplikasi judi online,” jelasnya.
Selain ditemukan, bahwa Lettu Eko diketahui bmberselancar di dunia maya untuk mencari informasi cara efektif melakukan bunuh diri.
“Di handphone Lettu Eko juga, kami temuakan. Bahwa Lettu Eko mencari informasi cara-cara bunuh diri,” jelasnya.
Untuk diketahui, Personel Satuan Tugas Mobile RI-PNG Batalion Infanteri 7 Marinir Letnan Satu (Lettu) Eko Damara (30) meninggal ketika bertugas di Papua.
Lettu Eko tewas setelah menembak kepalanya sendiri. Dengan senjata jenis SS 2 buatan Pindad.
Akan tetapi, keluarga Lettu Eko menuding kematiannya ada janggal. Pasalnya, keluarga mengaku menemukan adanya dugaan bekas luka lebam dan sundutan rokok di jenazah Eko.