TOKYO – Gelombang panas yang terus melanda Jepang menyebabkan dampak serius, termasuk satu korban tewas akibat sengatan panas di Prefektur Gifu. Seorang pria berusia 90 tahun ditemukan tergeletak di ladang di Kota Ikeda pada Kamis (19/6/2025) sore waktu setempat. Pria tersebut segera dilarikan ke rumah sakit, namun sayangnya ia dinyatakan meninggal dunia.
Di ibu kota Tokyo, lebih dari 100 orang, mulai dari uisa 11 hingga 97 tahun, terpaksa dilarikan ke rumah sakit dengan dugaan mengalami heatstroke. Beberapa dari mereka dalam kondisi serius, dengan satu orang dalam kondisi kritis. Laporan dari departemen pemadam kebakaran Tokyo menunjukkan adanya lonjakan kasus akibat gelombang panas yang terjadi sejak awal minggu.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan suhu melonjak tinggi di banyak area pada Kamis (19/6/2025), disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang menyelimuti sebagian besar wilayah Jepang. Di beberapa daerah, suhu tercatat mencapai 35°C atau lebih. Hal ini membuat suhu di 598 lokasi mencatatkan lebih dari 30°C, dan 56 lokasi melampaui 35°C.
Gelombang panas ini diprediksi akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan, dengan suhu tinggi yang dapat berlanjut. Pemerintah Jepang dan badan terkait mengimbau warga untuk menjaga hidrasi tubuh, menghindari aktivitas luar ruangan yang berat, serta menggunakan pelindung seperti topi atau payung jika terpaksa berada di luar ruangan dalam cuaca terik.
Gelombang panas yang ekstrim ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya sengatan panas, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.