PANGANDARAN – Gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin malam (9/6/2025) pukul 20.42 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG melaporkan, pusat gempa berada di laut, sekitar 79 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, dengan kedalaman 10 kilometer. Guncangan terasa di sejumlah wilayah, termasuk Pangandaran, Cilacap, dan Banyumas, dengan intensitas II hingga III skala MMI.
“Gempa ini dirasakan di beberapa wilayah, seperti Pangandaran, Cilacap, dan Banyumas, dengan skala intensitas II hingga III MMI,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).
Meski guncangan cukup terasa, BMKG menegaskan gempa ini tidak memicu potensi tsunami. “Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab,” tambah Daryono.
Dampak Gempa di Pangandaran
Warga di sejumlah kecamatan di Pangandaran mengaku merasakan getaran selama beberapa detik. “Tiba-tiba lantai terasa bergoyang, saya langsung lari keluar rumah karena takut,” ungkap Rina, seorang warga Parigi, kepada tim liputan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran masih memantau kondisi di lapangan.
Imbauan BMKG untuk Warga
BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Masyarakat juga disarankan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal aman dan tahan gempa.
“Pastikan Anda mendapatkan informasi dari kanal resmi BMKG untuk menghindari hoaks,” tegas Daryono.
Gempa ini menjadi pengingat akan tingginya potensi aktivitas seismik di Indonesia, yang terletak di wilayah Cincin Api Pasifik. Masyarakat diimbau untuk selalu siaga dan memiliki rencana darurat bencana.