Gereja Katolik sedunia saat ini tengah memasuki masa berkabung selama sembilan hari pasca wafatnya Paus Fransiskus. Masa ini akan diakhiri dengan tahapan penting berupa konklaf di Vatikan, untuk memilih Paus baru sebagai pemimpin umat Katolik dunia.
Dari Indonesia, dua tokoh penting dipastikan akan hadir di Vatikan. Monsinyur Antonius Bunjamin, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, telah lebih dulu berangkat untuk mengikuti prosesi pemakaman Paus Fransiskus.
Sementara itu, Kardinal Ignatius Suharyo, yang menjadi perwakilan Indonesia dalam konklaf, dijadwalkan berangkat pada 4 Mei 2025. Ia akan bergabung bersama para kardinal dari berbagai negara untuk mengikuti proses pemilihan Paus yang akan dimulai pada 6 Mei, tepat 15 hari setelah wafatnya Paus.
Suasana duka juga terasa kuat di tanah air. Di Gereja Katedral Jakarta, digelar Misa Requiem yang dihadiri oleh umat, para rohaniwan, dan sejumlah duta besar, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada mendiang Paus.
Selama masa penantian hingga konklaf dimulai, Dewan Kardinal di Vatikan mengadakan pertemuan rutin setiap pagi. Pertemuan ini digunakan untuk membahas langkah-langkah persiapan serta kriteria calon pemimpin baru Gereja Katolik.
Wafatnya Paus Fransiskus menjadi momen duka sekaligus titik refleksi global, menjelang babak baru dalam sejarah kepemimpinan gereja Katolik sedunia.