JAKARTA – Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bahtra Banong mengkritik keras sikap dan pernyataan politisi PDIP yang akhir-akhir ini gencar mengkritik pemerintahan Prabowo-Gibran terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%.
Menurutnya, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tengah memainkan drama politik untuk meraih simpati publik dengan cara mengalihkan tanggung jawab dan menyalahkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Padahal, PDIP sendiri adalah pihak yang pertama kali mengusulkan kenaikan PPN tersebut.
“PDIP terus mencari simpati rakyat, tapi mereka lupa bahwa mereka lah yang mengusulkan kenaikan PPN 12%. Bahkan, ketua panja-nya adalah kader mereka, Dolfi, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi XI,” katanya melalui pesan tertulis, Sabtu (21/12/2024).
Bahtra menilai sikap PDIP ini seperti “lempar batu sembunyi tangan” dan berpotensi memprovokasi publik dengan sentimen negatif, seolah-olah pemerintahan Prabowo-Gibran tidak peduli terhadap nasib rakyat. Menurutnya, tindakan ini tidak layak dipertontonkan karena rekam jejak digital terkait pengusulan kenaikan PPN 12% ini masih tersedia di ruang publik.
“Mereka minta pembatalan, padahal pengusulnya adalah mereka sendiri. Bahkan, ketua panja-nya adalah kader mereka. Kenapa sekarang mereka justru menolaknya?” tambah Bahtra.
Bahtra juga menyarankan PDIP seharusnya memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas keputusan penetapan PPN 12%, yang hanya berlaku untuk barang-barang mewah secara selektif.
“Mereka seharusnya menghargai langkah Presiden Prabowo, yang berani bertanggung jawab atas kebijakan yang diusulkan oleh DPR dan pemerintahan sebelumnya, termasuk PDIP saat itu,” pungkasnya