JAKARTA – Komisi VI DPR RI meminta Kementerian Perdagangan segera mengatasi kenaikan harga bahan pokok (sembako). Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imas Aan Ubudiah.
“Mumpung masih awal Ramadhan, pemerintah harus gerak cepat kendalikan harga sembako agar harga sembako jangan sampai tidak terkendali selama bulan Ramadhan. Apalagi nanti saat Lebaran tiba. Jangan menormalisasi adanya kenaikan harga sembako saat Ramadhan karena seharusnya pemerintah cegah itu agar tidak menjadi cerita klasik yang berulang,” ungkapnya pada Selasa (4/3/2025).
Berdasarkan pemantauan pasar, sejumlah bahan pokok mengalami lonjakan harga yang signifikan. Di Pasar Palmerah, Jakarta, harga cabai rawit merah melonjak hingga mencapai Rp 120 ribu per kilogram.
Selain itu, harga bawang merah juga merangkak naik menjadi Rp 36 ribu per kilogram, telur ayam ras kini dibanderol Rp 30 ribu per kilogram, dan harga minyak goreng MinyaKita terpantau melonjak menjadi Rp 18 ribu per liter, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp 15.700 per liter. Lonjakan harga ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat, mengingat cabai rawit menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan, khususnya di bulan Ramadhan.
Imas menilai bahwa operasi pasar yang digelar pemerintah selama ini tidak cukup efektif dalam menanggulangi lonjakan harga sembako.
“Operasi pasar itu tidak bisa dijadikan solusi utama untuk mengendalikan harga sembako. Itu hanya cara instan. Apalagi tidak dilakukan merata di berbagai daerah di Indonesia.” ungkapnya
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Kemendag harus lebih fokus dalam mencari akar permasalahan kenaikan harga sembako. Apakah masalahnya terletak pada pasokan yang terbatas, distribusi yang tidak lancar, atau munculnya para spekulan yang memainkan harga pasar.
“Kami percaya pemerintah dapat segera kendalikan harga sembako,” tambah Imas.
Anggota DPR RI asal Dapil Jabar XI ini juga menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap harga komoditas dan stabilitas pasokan sembako menjelang Lebaran.
“Jangan sampai di tengah ekonomi yang sulit, masyarakat harus semakin terbebani dengan harga sembako yang melambung tinggi,” pungkasnya.