JAKARTA – Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) berkomitmen untuk mendukung fasilitas rumah sakit di Naypyidaw, Myanmar, guna memastikan pelayanan yang optimal bagi korban gempa bumi.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), R. Eko Suyatno, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan rumah sakit dengan kapasitas 50 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan medis para korban. “Kami membantu menyiapkan rumah sakit dengan kapasitas sebanyak 50 tempat tidur,” ujar Eko dilansir dari Antara, di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Persiapan ini dilakukan oleh regu Emergency Medical Team (EMT) INASAR yang secara khusus menyiapkan puluhan tempat tidur untuk rumah sakit di Myanmar. Menurut Eko, selain tenaga medis dan obat-obatan, fasilitas rumah sakit juga sangat diperlukan saat ini mengingat besarnya dampak gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret lalu.
Hingga Senin, 7 April, otoritas Myanmar melaporkan lebih dari 3.600 orang meninggal akibat gempa, 5.017 orang luka-luka, dan 160 orang masih hilang. “Saat ini, kami sudah berhasil mengevakuasi lima korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Thukka Theiddhi Ward, Naypyidaw,” kata Eko.
Eko yang masih berada di Myanmar juga menambahkan bahwa pihaknya kini tengah menyusun rencana demobilisasi untuk membawa tim INASAR kembali ke Indonesia.