Jakarta, 2 Mei 2025 – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney turut mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi.
Melalui kolaborasi strategis dengan perguruan tinggi, InJourney berharap bisa merangkul partner-partner inovasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di masa depan.
“Perusahaan kini tidak semata-mata mencari pegawai, akan tetapi mencari partner inovasi yang merupakan SDM dengan kemampuan membawa perubahan, ide baru, dan mempercepat transformasi.”
“Perusahaan tidak hanya mencari ‘pemasok’ tenaga kerja, akan tetapi mencari universitas terbaik sebagai co-creator,” ungkap Herdy Harman, Direktur SDM dan Digital InJourney.
Hal tersebut disampaikan Herdy saat menjadi pembicara pada talkshow khusus bertema “Legacy, Leadership, and Impact: The Unpad Legacy in Driving Future Partnership”, yang merupakan kegiatan “Unpad Innovation and Business Summit 2025” di Jakarta, Rabu (30/4).
“Unpad Innovation and Business Summit 2025” merupakan salah satu platform strategis uang mempertemukan pemerintah, industri, mitra strategis, inventor Universitas Padjadjaran untuk mendorong kolaborasi dalam hilirisasi dan komersialisasi produk inovasi dan unit bisnis Unpad.
Partner-partner inovasi merupakan kunci bagi pertumbuhan perusahaan, tak terkecuali InJourney. Dalam perjalananya selama tiga tahun berdiri, InJourney telah merancang program pengembangan talenta unggul (top talent development) dengan standar global.
InJourney secara proaktif melibatkan sekolah bisnis terkemuka dunia dalam merancang dan mengeksekusi program-program kepemimpinan dan pengembangan strategis bagi para talenta terbaiknya.
Tujuannya adalah melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki wawasan global, kemampuan strategis, dan kepemimpinan yang adaptif.
Herdy meyakini perguruan tinggi seperti Universitas Padjadjaran akan mampu melahirkan pemimpin-pemimpin global melalui sistem pembelajaran, program leadership, serta innovation-to-action.
“Perguruan tinggi bisa berperan membentu innovative leader melalui kurikulum yang menggabungkan critical thinking, agility, adaptability, dan cross-cultural management. Selain itu fokus tidak hanya pada teknikal skill, akan tetapi pada kemampuan leading change and innovation,” kata Herdy.
Herdy menjelaskan, untuk menciptakan partner-partner inovasi di masa depan, perguruan tinggi dan industri perlu bersinergi melalui proyek riset bersama, talent pipeline, dan juga CSR berbasis inovasi.
“Melalui proyek riset bersama, diharapkan muncul produk-produk baru, kebijakan baru, serta inovasi ready-to-market. Sementara talent pipepline diharapkan mampu menghasilkan SDM siap pakai yang sudah memiliki DNA perusahaan.”
“Sedangkan CSR berbasis inovasi merupakan prakarsa pendanaan inovasi mahasiswa dan dosen melalui program CSR, sehingga dapat menghasilkan produk riset yang mampu menjadi solusi sosial, produk komersial, ataupun model bisnis baru,” urai Herdy.
Herdy melihat perguruan tinggi seperti Unpad memiliki potensi dan kekuatan untuk membentuk pemimpin dan para inovator karena selama ini fokus pada inovasi berbasis masalah sosial. Unpad juga memiliki program strategis pengembangan talenta serta jejaring alumni yang memiliki sejumlah posisi strategis di berbagai bidang.
“Dalam hal ini, alumni bukan hanya role model, akan tetapi juga key enabler bagi positioning universitas di tingkat nasional dan global,” kata Herdy.***