SUMSEL – Perseteruan antara seorang pedagang ikan dan aparat kepolisian di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik. Dalam video tersebut, pedagang ikan berlutut dan meminta maaf kepada polisi setelah secara tidak sengaja menyemprotkan air yang mengenai petugas.
Peristiwa itu terjadi saat pedagang ikan yang mengenakan pakaian cokelat dan helm mengendarai sepeda motor yang membawa ikan. Tanpa sengaja, cipratan air dari motornya mengenai seorang polisi yang berada di lokasi.
Merasa bersalah, pedagang tersebut segera berlutut dan meminta maaf dengan tulus kepada polisi. Namun, meskipun sudah menunjukkan penyesalan yang mendalam, polisi tetap menahan kunci motor pedagang ikan tersebut, yang memicu perdebatan di kalangan netizen.
Beberapa warganet mengungkapkan keprihatinannya terhadap perlakuan polisi terhadap pedagang kecil yang telah meminta maaf dengan tulus. Mereka menilai tindakan aparat tersebut kurang menunjukkan empati terhadap situasi yang terjadi. Dalam komentar-komentar yang muncul di media sosial, banyak yang mempertanyakan apakah tindakan tersebut merupakan perilaku “oknum polisi”.
“Saya tidak mengerti seberapa besar kesalahan yang dilakukan pedagang itu, dia sudah meminta maaf, kenapa masih diperlakukan seperti itu?” tulis salah satu netizen.
“Ngapain sujud pada mereka, sujudmu hanya pada Allah,” tulis netizen lainnya.
Insiden ini kembali memicu perbincangan mengenai hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat, terutama kalangan rakyat kecil, yang sering kali menjadi sorotan terkait ketidakadilan dan perlakuan tidak manusiawi dalam beberapa kasus.