TEL AVIV – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan ancaman keras terhadap Hamas bahwa Israel akan mencaplok sebagian wilayah Jalur Gaza jika tidak segera membebaskan warga Israel yang masih menjadi sandera.
Katz menegaskan bahwa militer Israel telah diperintahkan untuk mengambil alih lebih banyak wilayah di Gaza jika Hamas terus menunda pembebasan sandera.
“Saya telah memerintahkan militer untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza. Semakin lama Hamas menolak membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang dan dicaplok oleh Israel,” kata Katz, seperti dikutip oleh AFP.
Katz juga mengancam akan memperluas zona penyangga di sekitar Gaza untuk melindungi warga sipil dan tentara Israel. Langkah ini, menurutnya, akan melibatkan “pendudukan permanen Israel di daerah tersebut” jika Hamas tetap tidak memenuhi tuntutan pembebasan sandera.
Serangan Udara dan Pengungsian Warga Gaza
Ancaman ini muncul di tengah serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza, yang dimulai kembali sejak Selasa pekan lalu. Serangan ini mengakhiri gencatan senjata yang telah berlaku sejak 19 Januari. Militer Israel dilaporkan telah memerintahkan warga di kawasan Al-Salatin, Al-Karama, dan Al-Awda di Gaza selatan untuk segera mengungsi sebelum serangan udara dilancarkan ke wilayah tersebut.
Menurut otoritas Gaza, serangan Israel sejak Selasa telah menewaskan 504 orang, menjadikannya salah satu periode paling mematikan sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Proposal Gencatan Senjata dari Mediator
Di tengah eskalasi kekerasan, sebuah sumber Palestina yang mengetahui dinamika perundingan gencatan senjata mengungkapkan bahwa Hamas telah menerima proposal dari mediator Mesir dan Qatar. Proposal ini bertujuan untuk memulihkan gencatan senjata di Jalur Gaza, termasuk pertukaran tahanan warga Palestina yang ditahan Israel dengan pembebasan sandera Hamas.
“Proposal ini mencakup penerapan kembali gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata sumber tersebut kepada AFP pada Jumat (21/3) malam. Gaza sendiri telah mengalami blokade oleh Israel sejak 2 Maret, yang memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Analisis dan Dampak Ancaman Israel
Ancaman Israel untuk mencaplok wilayah Gaza menambah ketegangan yang sudah memanas di kawasan tersebut. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas, sekaligus memperluas pengaruh Israel di Gaza. Namun, tindakan ini juga berpotensi memicu reaksi keras dari komunitas internasional, terutama mengingat status Gaza yang telah lama menjadi wilayah sengketa.
Dengan proposal gencatan senjata yang sedang dipertimbangkan, harapan untuk meredakan konflik masih terbuka. Namun, nasib ribuan warga sipil di Gaza tetap menjadi perhatian utama, terutama dengan meningkatnya korban jiwa dan krisis kemanusiaan yang terus memburuk.