JATENG – Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara mengenai kondisi wajah dan lehernya yang tampak dipenuhi bercak hitam dan menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Jokowi memastikan bahwa kondisi tersebut bukanlah penyakit serius, melainkan hanya alergi kulit biasa yang muncul setelah kunjungannya ke Vatikan.
“Kan sudah disampaikan, alergi biasa waktu ke Vatikan kemarin,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Solo, Jumat (6/6/2025).
Perubahan pada wajah Jokowi mulai diperbincangkan publik setelah ia muncul dalam sebuah video yang menunjukkan bercak gelap di area wajah dan leher. Spekulasi pun bermunculan di media sosial, mulai dari dugaan penyakit kulit hingga kondisi medis yang lebih serius. Isu ini semakin ramai setelah ketidakhadiran Jokowi dalam Upacara Hari Lahir Pancasila di Jakarta pada 2 Juni 2025.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, sebelumnya telah memberikan klarifikasi bahwa mantan presiden tersebut tengah menjalani penyembuhan akibat alergi kulit. Ia menyebut reaksi tersebut muncul setelah Jokowi kembali dari Vatikan, tempat ia menghadiri pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April 2025.
Meski mengalami reaksi alergi, Jokowi menegaskan bahwa kondisi fisiknya tetap prima. Ia tetap menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk menyapa warga di Solo dan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, Sumatra Utara, untuk bertemu petani jeruk pada 15 Mei 2025.
“Kondisi tubuh saya tetap fit dan tidak masalah,” ujarnya.
Kunjungan Jokowi ke Vatikan dilakukan sebagai utusan resmi dari Presiden Prabowo Subianto. Setibanya di Indonesia, Jokowi langsung kembali ke Solo dan tetap aktif berinteraksi dengan masyarakat, termasuk berfoto bersama warga.
Spekulasi mengenai kondisi Jokowi sempat berkembang liar di media sosial. Salah satu yang menyuarakan dugaan medis adalah dokter Tifauzia Tyassuma, atau dikenal sebagai Dokter Tifa. Dalam unggahannya di platform X, ia menulis bahwa perubahan di wajah dan rambut Jokowi menyerupai gejala autoimun atau sindrom Cushing.
“Pak Jokowi kok seperti terkena autoimun? Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak gelap. Juga tampak ada alopecia berat, rambut rontok di bagian dahi, ubun-ubun, dan belakang kepala,” tulisnya.
Menanggapi spekulasi tersebut, pihak Jokowi membantah keras. Ajudan Syarif menegaskan bahwa kondisi tersebut bukanlah penyakit serius, melainkan murni reaksi alergi kulit yang saat ini sedang ditangani secara medis.
Alergi kulit sendiri bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti paparan bahan kimia, kosmetik, makanan tertentu, atau perubahan cuaca. Dalam kasus Jokowi, diduga alergi muncul setelah perjalanan panjang ke Vatikan, meski penyebab spesifik belum dijelaskan lebih lanjut.
Meskipun sudah diklarifikasi, isu mengenai kesehatan Jokowi masih menarik perhatian publik. Banyak warganet mengaitkan kondisi tersebut dengan tekanan psikologis atau penuaan alami, mengingat usianya yang kini menginjak 64 tahun.
Namun, Jokowi tetap menunjukkan sikap santai dan tidak terganggu oleh berbagai komentar. Ia berharap klarifikasi ini bisa menghentikan spekulasi yang beredar dan menegaskan bahwa dirinya masih aktif dan sehat untuk terus berkontribusi di tengah masyarakat.