PYONGYANG, KORUT – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un muncul dengan rambut beruban saat menghadiri peluncuran kapal perang di Nampho, Senin (9/6/2025), memicu spekulasi tentang tekanan berat yang tengah dihadapinya di tengah ketegangan regional dan tekanan internasional.
Dalam foto yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim terlihat mengenakan mantel hitam panjang dan topi kulit khasnya. Namun, perhatian utama tertuju pada rambutnya yang tampak memutih di beberapa bagian, kontras dengan penampilan biasanya yang rapi dan gelap. Hal ini memunculkan dugaan bahwa ia sedang mengalami stres fisik maupun mental.
Analis Korea Selatan dari Universitas Ewha, Park Won-gon, mengatakan, “Kim Jong-un tampaknya berada di bawah tekanan besar. Rambut beruban bisa jadi indikasi stres fisik dan mental yang signifikan.”
Dibalik Kemeriahan Peluncuran Kapal Perang
Peluncuran kapal perang tersebut merupakan bagian dari strategi Korea Utara dalam memperkuat armada militernya di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, terutama dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Namun, alih-alih menjadi unjuk kekuatan semata, kemunculan Kim dengan kondisi fisik yang berubah justru memunculkan pertanyaan soal stabilitas kepemimpinannya.
Menurut laporan intelijen Korea Selatan, Kim menghadapi sejumlah tantangan besar, mulai dari tekanan ekonomi akibat sanksi internasional, hingga kewajiban mempertahankan citra kuat di mata publik dan militer. “Sanksi internasional, krisis ekonomi, dan tekanan untuk menunjukkan kekuatan militer tampaknya membebani Kim,” ujar seorang pejabat intelijen yang enggan disebut namanya.
Tekanan Politik, Kesehatan, dan Citra Kepemimpinan
Isu tentang kondisi kesehatan Kim Jong-un bukanlah hal baru. Pada 2020, ia sempat menghilang dari hadapan publik selama beberapa minggu, yang kemudian menimbulkan spekulasi global. Kini, perubahan fisik seperti rambut beruban kembali memicu diskusi serupa.
Beberapa analis menduga bahwa akumulasi stres dari pandemi, krisis pangan, serta isolasi diplomatik dapat memperburuk kesehatannya. Di sisi lain, media resmi Korea Utara tetap menggambarkan Kim sebagai pemimpin tangguh. Dalam laporan KCNA, Kim disebut “memimpin dengan tegas dan penuh visi untuk memperkuat pertahanan nasional.”
Dampak Global dan Respons Internasional
Peluncuran kapal perang ini dipandang sebagai pesan tegas Pyongyang terhadap negara-negara barat. Sebagai respons, Amerika Serikat dan Korea Selatan langsung menggelar latihan militer bersama sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi eskalasi di kawasan.
Kini, sorotan dunia tak hanya tertuju pada kebijakan militer Korea Utara, tetapi juga pada kondisi pribadi pemimpinnya. Apakah rambut beruban Kim Jong-un menandakan sekadar proses penuaan alami atau simbol dari tekanan besar yang tengah dihadapinya? Pertanyaan itu masih belum terjawab.