JAKARTA – Kunjungan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, ke Indonesia pada 11-12 Februari 2025, membawa dampak signifikan dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Kedatangan Erdogan disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 18.35 WIB.
Dikutip dari laman Kementerian Pertahanan RI, selama kunjungan ini, Presiden Erdogan dan Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral untuk membahas berbagai aspek kerjasama antara Indonesia dan Turki.
Salah satu fokus utama adalah penguatan kerjasama di bidang pertahanan dan industri pertahanan, yang telah menjadi bagian dari kemitraan strategis kedua negara.
Selain itu, upacara kenegaraan akan digelar di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu, 12 Februari 2025, sebagai simbol penghormatan terhadap kunjungan resmi Presiden Erdogan.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam kerjasama ekonomi, diplomasi, dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Turki, serta memperkuat posisi kedua negara dalam kancah internasional.
Peran Penting di Kawasannya
Salah satu fokus utama dari pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan adalah memperkuat kerjasama di sektor pertahanan.
Indonesia dan Turki memiliki kepentingan strategis yang serupa dalam menjaga stabilitas kawasan, baik di Asia Tenggara maupun Timur Tengah.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak kemungkinan besar membahas berbagai peluang untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang teknologi pertahanan, pelatihan militer, dan pengadaan alutsista (alat utama sistem senjata).
Indonesia, yang terus mengembangkan modernisasi sektor pertahanannya, dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi militer Turki untuk meningkatkan kapasitas pertahanannya.
Begitu pula, Turki yang ingin memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara, bisa menjadikan Indonesia sebagai mitra kunci dalam kerjasama pertahanan jangka panjang.***