JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri Inggris melaporkan bahwa lebih dari 5.000 migran ilegal telah memasuki wilayah Inggris melalui Selat Inggris sejak awal tahun ini.
Berdasarkan data resmi yang dirilis pada Jumat, tercatat sebanyak 5.025 imigran tanpa dokumen menyeberangi perbatasan Inggris dari 1 Januari hingga 20 Maret 2025.
Angka ini mengalami peningkatan sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 4.043 orang.
Para migran tersebut umumnya berupaya masuk ke Inggris untuk mendapatkan status pengungsi, yang memberikan akses pada bantuan keuangan dan program sosial dari pemerintah.
Sepanjang 2024, sebanyak 36.800 migran gelap tiba di Inggris menggunakan perahu kecil melintasi Selat Inggris. Jumlah ini naik seperempat dibandingkan angka tahun 2023.
Rekor tertinggi tercatat pada 2022, saat lebih dari 45.700 migran berhasil mencapai pesisir Inggris. Untuk menangani lonjakan tersebut, pemerintah Inggris dilaporkan menghabiskan jutaan poundsterling setiap harinya guna menampung para pencari suaka di hotel.
Sementara itu, hasil survei yang dilakukan lembaga riset pasar Opinium pada akhir Januari menunjukkan mayoritas warga Inggris mendukung penerapan keadaan darurat di Selat Inggris guna mengatasi peningkatan arus migrasi ilegal.
Dukungan terhadap kebijakan tersebut disebut meniru langkah Amerika Serikat yang sebelumnya menetapkan status darurat nasional untuk menangani krisis imigrasi di perbatasannya dengan Meksiko.