Paris – Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan tegas mengkritik tindakan Israel yang memblokir bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Dalam wawancara dengan stasiun televisi TF1, Macron menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang tidak dapat diterima dan memalukan.
“Apa yang dilakukan pemerintah Benjamin Netanyahu tidak dapat diterima. Tidak ada air, tidak ada obat-obatan, yang terluka tidak bisa keluar, dokter tidak bisa masuk. Apa yang dilakukannya sangat memalukan,” ujar Macron, sebagaimana dilansir AFP pada Selasa (13/5).
Macron menyoroti bahwa semua bantuan kemanusiaan dari Prancis dan negara lain terhambat oleh blokade Israel. Ia menegaskan bahwa situasi di Gaza telah mencapai titik tragedi kemanusiaan yang tidak dapat dibenarkan. “Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima,” katanya.
Meski begitu, Macron berhati-hati dalam memilih kata terkait konflik tersebut. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak berwenang menyebut tindakan Israel sebagai genosida. “Bukan hak seorang presiden republik untuk mengatakan ‘ini adalah genosida’, melainkan hak para sejarawan,” tegasnya.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan sejak Israel memperketat blokade pada Maret 2025, setelah gagalnya perundingan gencatan senjata. Ribuan truk bantuan terhenti di perbatasan Mesir, menyebabkan banyak bahan makanan rusak. Tom Fletcher, Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, juga mengutuk tindakan Israel yang dinilainya sengaja menciptakan kondisi tidak manusiawi, termasuk ancaman kelaparan bagi warga Palestina