JAKARTA — Prajurit Korps Marinir TNI AL dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung kembali menunjukkan keberanian dan dedikasi tinggi dalam misi kemanusiaan.
Kali ini, mereka bergerak cepat mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Kota Manado, pada Minggu dini hari (23/03).
Proses evakuasi dilakukan melalui kolaborasi antara prajurit Marinir, Lantamal VIII Manado, Basarnas, serta sejumlah instansi lainnya, dengan dukungan warga setempat.
Kondisi medan yang sulit dan menantang, serta derasnya arus air sungai yang meluap ke lorong-lorong sempit, menjadi kendala utama dalam proses evakuasi. Minimnya penerangan di lokasi terdampak turut memperumit upaya penyelamatan.
Meski demikian, melalui koordinasi matang dan eksekusi yang tepat, seluruh proses evakuasi berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar lima jam.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Dr. Endi Supardi, SE, MM, M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP., menyampaikan apresiasi terhadap para prajurit yang terlibat.
Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya kehadiran prajurit Marinir sebagai solusi nyata bagi rakyat dalam situasi darurat.
“Prajurit Korps Marinir adalah benteng terakhir bagi rakyat. Di saat rakyat dalam kesulitan, di situlah prajurit Marinir harus hadir. Tidak ada alasan untuk mundur ketika rakyat membutuhkan. Itulah makna pengabdian sejati seorang Prajurit Petarung Korps Marinir,” tegas Dankormar.
Tindakan sigap dan tepat dari para prajurit Yonmarhanlan VIII Bitung tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberi rasa aman dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
Operasi ini menjadi contoh nyata pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), khususnya dalam penanganan bencana alam, yang sejalan dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Dengan mengusung semangat Jalesveva Jayamahe, yang berarti “Di Laut Kita Jaya”, prajurit Yonmarhanlan VIII Bitung terus menjadi simbol kekuatan dan perlindungan rakyat.
Kesiapan serta profesionalisme mereka dalam menghadapi situasi darurat menegaskan bahwa Marinir tak hanya unggul di medan tempur, tetapi juga hadir sebagai garda depan saat bencana melanda.