JAKARTA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Rod Brazier, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Pertemuan ini menjadi momentum strategis bagi kedua negara dalam memperluas dan memperdalam kerja sama pertahanan regional.
Dalam suasana penuh kehangatan diplomatik, Menhan Sjafrie menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap prinsip politik luar negeri bebas dan aktif yang netral serta tidak memihak.
Pembahasan kedua pihak meliputi sejumlah program strategis yang tercakup dalam payung Defence Cooperation Agreement (DCA), mencakup pelatihan militer bersama, kerja sama industri pertahanan, hingga pertukaran informasi intelijen.
Menhan RI juga menekankan pentingnya membangun komunikasi terbuka dan langsung antara negara-negara di kawasan guna menjaga stabilitas dan perdamaian regional.
“Kami juga sepakat untuk terus memperkuat hubungan bilateral saling menguntungkan yang telah terjalin erat selama ini,” kata Menhan RI.
Agenda Strategis Pertahanan
Sejumlah isu penting yang dibahas termasuk kesiapan Indonesia untuk menjadi tuan rumah forum mekanisme 2+2, yakni pertemuan antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri dari kedua negara.
Forum tersebut dinilai krusial dalam memperkuat sinergi kebijakan luar negeri dan pertahanan menghadapi dinamika kawasan Indo-Pasifik.
Diskusi juga menyentuh pentingnya kolaborasi di bidang keamanan maritim dan penguatan respons intelijen terhadap potensi ancaman lintas batas.
Dengan mempererat kerja sama ini, Indonesia dan Australia berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam menciptakan lingkungan kawasan yang aman dan stabil.
Turut mendampingi Menhan Sjafrie dalam pertemuan tersebut, hadir Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan serta Inspektur Jenderal Kemenhan, yang mencerminkan pentingnya forum ini dalam kerangka kerja kebijakan pertahanan nasional.***