JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeluarkan peringatan keras terhadap mafia pangan yang memanipulasi data stok beras nasional. Amran menegaskan bahwa pelaku akan diproses hukum tanpa ampun, menyusul temuan kejanggalan data sirkulasi beras yang mencurigakan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.
“Jangan coba-coba memainkan data! Sekarang stok beras kita melimpah, tapi ada yang sengaja memanipulasi agar seolah-olah pasokan kurang. Setelah diperiksa, itu benar adanya,” tegas Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (6/6/2025).
Manipulasi data tersebut, kata Amran, berdampak serius bagi petani dan konsumen. Harga gabah anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), sementara harga beras melonjak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap upaya permainan data pangan.
Satgas Pangan Usut Tuntas Manipulasi Data
Kasus ini terungkap setelah pada 28 Mei 2025 ditemukan lonjakan sirkulasi beras sebesar 11.410 ton dalam satu hari di PIBC, jauh di atas rata-rata normal harian 2.000–3.000 ton. Menteri Amran mencium indikasi permainan oleh oknum tertentu.
“Kami sudah koordinasi dengan Mabes Polri. Satgas Pangan turun langsung. Jangan biarkan rakyat dirugikan,” ujarnya.
Meski pelaku telah meminta maaf kepada Satgas Pangan, Amran memastikan bahwa proses hukum akan tetap berjalan. “Mereka meminta maaf ke Satgas, tapi saya katakan: tidak! Proses hukum tetap jalan,” tegasnya.
Pemerintah Komitmen Lindungi Petani dan Konsumen
Amran menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen penuh dalam menjaga ketahanan pangan dan melindungi petani. Salah satu langkah konkret adalah kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan data pangan yang valid dan terintegrasi.
“Kita sudah sepakat, data satu pintu dari BPS. Tidak boleh lagi ada polemik data,” katanya.
Menurut data BPS, produksi padi sepanjang Januari hingga Maret 2025 melonjak tajam: Januari naik 50 persen, Februari 40 persen, dan Maret 51 persen dibanding periode sama tahun lalu. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa isu kekurangan beras hanya rekayasa.
Langkah Nyata: Operasi Pasar dan Penegakan Hukum
Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan KPK, kepolisian, dan kejaksaan dalam memberantas mafia pangan. Operasi pasar digencarkan menjelang momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri untuk menjaga kestabilan harga.
Amran juga mengingatkan pelaku usaha agar tidak melanggar aturan HET. “Satgas akan bertindak tegas, termasuk memberikan sanksi sesuai regulasi yang berlaku,” ujarnya.
Wapres Gibran Dukung Penuh Upaya Bersih-bersih Pangan
Menanggapi isu video viral yang menyebut dirinya ditegur Wakil Presiden, Amran meluruskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di masa lalu, bukan oleh Wapres saat ini. Ia memastikan bahwa Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh upaya bersih-bersih mafia pangan.
“Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wakil presiden solid dalam membela petani dan menjaga stabilitas pangan,” ungkap Amran.
Menuju Ketahanan Pangan dan Swasembada
Dengan langkah tegas pemerintah, Amran optimistis Indonesia mampu menuju swasembada pangan. “Jalan menuju swasembada terang benderang. Kami solid untuk kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia,” tutupnya.