JAKARTA – Mesir secara resmi mengumumkan pembentukan ruang kerja bersama untuk memantau implementasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, memfasilitasi pengiriman bantuan, serta mengawasi pergerakan orang.
Pengumuman ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir pada Sabtu malam, setelah Kairo menjadi tuan rumah pertemuan internasional untuk menindaklanjuti kesepakatan gencatan senjata yang tercapai pada Rabu.
“Kairo mengumumkan keberhasilan upaya keras Mesir yang telah dilakukan sejak dimulainya krisis Gaza pada 7 Oktober 2023, bekerja sama dengan mitra regional dan internasional kami, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata,” demikian pernyataan kementerian tersebut.
Pernyataan itu juga menegaskan komitmen Mesir untuk berkoordinasi dengan Qatar dan Amerika Serikat guna memastikan stabilitas serta implementasi penuh kesepakatan melalui pembentukan ruang kerja bersama ini.
Kementerian Luar Negeri Mesir menjelaskan bahwa ruang kendali ini akan memantau proses pertukaran sandera dan tahanan, masuknya bantuan kemanusiaan, serta pergerakan orang setelah pembukaan kembali perlintasan Rafah.
Kesepakatan tersebut akan mulai berlaku pada Minggu pukul 8.30 waktu setempat (06.30 GMT). Kementerian juga menekankan bahwa kesepakatan ini memastikan implementasi ketiga fase sesuai dengan jangka waktu yang disepakati, dengan tujuan mengakhiri tragedi kemanusiaan yang telah berlangsung lebih dari setahun di Gaza.
Kairo mengucapkan terima kasih kepada Qatar atas kerjasama yang berkelanjutan dalam mencapai kesepakatan ini dan memuji peran penting yang dimainkan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump serta Presiden Joe Biden dalam mengatasi krisis tersebut.
Qatar mengumumkan kesepakatan gencatan senjata tiga tahap pada Rabu untuk mengakhiri lebih dari 15 bulan serangan mematikan Israel di Gaza.