JAKARTA – Nilai tukar rupiah berhasil menguat signifikan terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (24/01/2025).
Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.171 per dolar AS, naik 112 poin atau 0,69 persen dibanding hari sebelumnya. Penguatan ini membawa senyum optimisme di pasar valuta asing.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) mencatat rupiah di posisi Rp16.200 per dolar AS.
Penguatan rupiah juga sejalan dengan tren positif mata uang Asia lainnya. Baht Thailand naik 0,60 persen, diikuti peso Filipina (0,06 persen), won Korea Selatan (0,04 persen), dan dolar Singapura (0,03 persen).
Sementara itu, yen Jepang dan yuan China masing-masing mencatat kenaikan 0,52 persen dan 0,53 persen.
Di sisi lain, mata uang negara-negara maju juga menguat. Euro Eropa naik 0,47 persen, poundsterling Inggris naik 0,28 persen, dan franc Swiss ikut menguat 0,28 persen.
Bahkan, dolar Australia melonjak 0,48 persen dan dolar Kanada menguat 0,29 persen.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan rupiah dipicu oleh respon investor terhadap pernyataan Presiden AS, Donald Trump, mengenai potensi penurunan suku bunga.
“Rupiah dan mata uang Asia juga didukung pernyataan Trump yang lebih ingin mencapai kesepakatan perdagangan dengan China daripada penambahan tarif,” ungkap Lukman seperti dilansir CNN.
Pernyataan ini dinilai memberikan angin segar bagi pasar global, mendorong optimisme terhadap stabilitas ekonomi dan hubungan perdagangan internasional.
Penguatan ini menunjukkan fundamental rupiah yang tetap solid di tengah tantangan ekonomi global.
Pelaku pasar kini menanti perkembangan lebih lanjut terkait kebijakan moneter AS dan hubungan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China.***