BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berupaya mendorong para petani di daerah tersebut untuk mengolah hasil pertanian secara mandiri, guna memperbaiki perekonomian masyarakat pada sektor pertanian.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, mengungkapkan bahwa sektor pengolahan hasil pertanian selama ini masih bergantung pada daerah lain. “Gabah yang kita hasilkan dijual ke luar, lalu hasil berasnya kita beli kembali. Jika petani bisa mengolah sendiri, ini akan membuka peluang usaha yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat tani,” ujarnya di Bangkalan pada Selasa (8/4/2025).
Lukman yakin, jika seluruh proses pengolahan hasil pertanian dilakukan langsung oleh petani atau setidaknya di Kabupaten Bangkalan, sektor pertanian akan mengalami peningkatan ekonomi yang signifikan.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa Pemkab Bangkalan akan menyediakan fasilitas pendukung agar proses pengolahan pertanian bisa dilakukan di daerah tersebut. Selain itu, pihaknya akan memfasilitasi pengadaan alat pertanian secara bertahap sebagai bagian dari komitmen untuk memajukan sektor pertanian di Bangkalan.
Kabupaten Bangkalan sendiri merupakan salah satu dari 157 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi target pengembangan produksi hasil pertanian dalam program peningkatan produksi pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Lukman menambahkan, penunjukan Kabupaten Bangkalan bukan tanpa alasan, karena daerah ini dikenal mampu memproduksi hasil pertanian secara maksimal.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso, menjelaskan bahwa pada Maret dan April 2025, pihaknya menargetkan panen padi seluas 23.114 hektare dengan proyeksi produksi mencapai 120.193 ton gabah. Program perluasan areal tanam (PAT) juga dilakukan di lahan seluas 4.468 hektare sebagai bagian dari upaya mendukung program pemerintah pusat untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan global.
Luas tanam di Bangkalan pada periode Januari hingga April tercatat mencapai 31.633,51 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 5,06 ton per hektare. Sementara itu, luas lahan sawah di kabupaten ini mencapai 29.540 hektare, dengan sawah tadah hujan seluas 21.491 hektare dan sawah irigasi 8.049 hektare.
Untuk mendukung peningkatan produksi, pemerintah juga telah menyediakan bantuan irigasi dan pompanisasi (irpom) serta pengeboran di 213 titik untuk mengairi sawah tadah hujan dan mengatasi kekeringan yang melanda sebagian desa di Bangkalan.