Kategori
Pertamina Mantapkan Langkah Menuju Kemandirian Energi dengan Teknologi Injeksi CO2 di Lapangan Sukowati
PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya terhadap transisi energi dengan memantau implementasi injeksi CO2 di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, melalui sistem digital canggih bernama Data Acquisition Realtime Analyzer Command Center (DARA CO.CO). Sistem digital ini bekerja selama 24 jam untuk memonitor seluruh aktivitas injeksi CO2, termasuk pengawasan Sumber Daya Manusia (SDM) di area operasional.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, memantau langsung proses injeksi CO2 dari ruang kendali digital, menegaskan bahwa Pertamina sebagai BUMN terus berinovasi dan berperan aktif dalam pengembangan teknologi baru untuk mencapai kemandirian energi nasional.
“Sebagai BUMN, amanah untuk terus melakukan terobosan, termasuk penerapan teknologi baru, adalah kebanggaan tersendiri. Kami bangga bisa menjadi bagian dari sejarah penerapan teknologi ini untuk mewujudkan kemandirian energi,” ujar Nicke.
Nicke juga menegaskan bahwa keberhasilan injeksi CO2 ini mencerminkan komitmen kuat Pertamina dalam menerapkan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), yang tidak hanya menurunkan emisi karbon tetapi juga meningkatkan produksi minyak di Lapangan Sukowati.
“Kita mencapai dua tujuan penting—penurunan emisi karbon dan peningkatan produksi minyak. Ini adalah langkah nyata menuju kemandirian energi dan pencapaian net zero emission pada 2060,” jelas Nicke dalam acara Kick Off Field Trial Interwell CO2 Injection di Bojonegoro.
Nicke menambahkan, penerapan teknologi CCUS juga membuka peluang bisnis baru di masa depan, di mana CO2 yang diinjeksikan berasal dari berbagai sektor industri, termasuk pabrik pupuk. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa transisi energi tidak hanya soal pengurangan emisi tetapi juga penciptaan model bisnis baru melalui CCUS.
Indonesia, dengan potensi penyimpanan emisi karbon CO2 mencapai 530 gigaton, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat carbon capture di kawasan regional.
“Kami berencana untuk memperluas penerapan teknologi ini ke blok migas di seluruh Indonesia guna mewujudkan kemandirian energi sekaligus mencapai target net zero emission pada 2060. Terima kasih kepada pemerintah atas dukungannya yang berkelanjutan,” tambah Nicke.
Langkah inovatif Pertamina ini mendapat dukungan penuh dari Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad, yang menyatakan bahwa pemerintah sangat mendukung penerapan teknologi CCUS untuk menjaga lifting migas dan meningkatkan produksi nasional.
Apresiasi juga datang dari Hiroshi Okabe, Deputy Director General CCS Project Department JOGMEC, yang menyatakan komitmennya untuk melanjutkan kolaborasi dengan Pertamina dalam penerapan CCUS yang berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca.
Hal senada diungkapkan Kyoko Okamoto, General Manager Asia Carbon Neutral Business Department JAPEX, yang merasa bangga dapat bekerja sama dengan Pertamina dalam proyek CCUS di Sukowati. Ia berharap kerja sama ini semakin solid dalam upaya mencapai net zero emission.
Dengan dukungan teknologi canggih dan kolaborasi internasional, Pertamina terus berinovasi untuk memimpin transisi energi dan mewujudkan kemandirian energi bagi Indonesia.