MALAYSIA – Sebuah jet pribadi jatuh dan menabrak sebuah mobil dan sepeda motor di jalan raya di Malaysia serta menewaskan setidaknya 10 orang, kata polisi. Korban tewas terdiri dari delapan orang di pesawat dan dua pengendara mobil di daratan.
Diberitakan oleh BBC, jet tersebut meledak menjadi bola api saat tabrakan, dengan asap hitam tebal terlihat naik dari lokasi kejadian, cuplikan video dari tempat kejadian menunjukkan.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari pulau resor Langkawi menuju Selangor, di sebelah barat ibu kota Kuala Lumpur. Pejabat mengatakan pesawat model Beechcraft 390 telah kehilangan kontak dengan menara kendali lalu lintas udara sebelum jatuh pada hari Kamis 17 Agustus 2023 waktu setempat.
“Tidak ada panggilan darurat, pesawat telah diberi izin untuk mendarat,” kata Hussein Omar Khan.
Seorang politisi lokal merupakan salah satu dari delapan orang yang tewas di pesawat kecil tersebut saat jatuh, sesuai dengan manifesto penerbangannya.
Namun, Menteri Transportasi Anthony Loke menolak untuk mengidentifikasi korban tewas sampai hasil tes forensik di rumah sakit setempat keluar.
Pilot Shahrul Kamal Roslan, yang meninggalkan seorang istri dan empat putranya, merupakan salah satu korban dari kecelakaan ini.
Di luar rumah sakit, ibu Mr. Shahrul yang berusia 67 tahun, Mahanum, dengan berlinang air mata mengatakan kepada media lokal bahwa ketika mereka terakhir berbicara, putranya berkata padanya: “Aku mencintaimu, mama.”
Otoritas penerbangan sipil Malaysia mengatakan penyelidikan awal menunjukkan pesawat telah mendapatkan izin untuk lepas landas dan kedua pilot berpengalaman. Investigator sedang bekerja untuk menemukan kotak hitam pesawat atau perekam data penerbangan.
“Saat ini kita tidak dapat mengatakan apa penyebab jatuhnya pesawat karena penyelidikan masih berlangsung,” kata Mr. Loke.
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa dia sedang bekerja di lokasi sebagai seorang insinyur ketika dia mendengar ledakan. Dia pergi ke tempat kejadian dan melihat orang-orang terluka. Mohamad Syahmie Mohamad Hashim, mantan anggota Angkatan Udara Malaysia, mengatakan kepada AFP bahwa dia melihat pesawat tersebut terbang dengan tidak teratur.
“Tidak lama setelah itu saya mendengar ledakan keras,” katanya. “Saya bergegas menuju lokasi dan melihat sisa-sisa pesawat. Saya tidak bisa melakukan apa-apa.”
