LOMBOK – Polres Kabupaten Lombok Tengah menghadirkan inovasi terbaru dalam penegakan hukum lalu lintas melalui program Tilang Syariah. Program ini diluncurkan bertepatan dengan bulan Ramadan, momen suci umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Menurut Polri, program ini dirancang untuk memberikan pendekatan penindakan hukum yang lebih humanis dan berbasis nilai-nilai keagamaan.
Kasat Lantas Polres Lombok Tengah AKP Puteh Rinaldi mengatakan Tilang Syariah memiliki skema yang berbeda dari tilang konvensional. Pelanggar aturan lalu lintas tidak serta-merta dikenakan sanksi tilang. Sebagai gantinya, mereka yang mampu membaca atau mengaji dengan baik dan benar akan diberi kesempatan untuk membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
“Jika pelanggar dapat membaca atau mengaji dengan baik dan benar, maka mereka tidak ditilang. Sebagai gantinya, kami memberikan hukuman berupa tantangan membaca ayat suci Al-Qur’an,” ujar Puteh, seperti dikutip dari situs Korlantas Polri.
Tujuan Tilang Syariah, Tingkatkan Kedisiplinan dan Semangat Keagamaan
Puteh menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat, sekaligus meningkatkan minat membaca Al-Qur’an. Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya kedisiplinan dalam berlalu lintas.
“Program ini tidak hanya berlaku bagi petugas, tetapi juga bagi masyarakat. Insyaallah, kita semua akan mendapatkan pahala dari Allah SWT,” tambah Puteh.
Diterapkan Secara Berkelanjutan
Kebijakan Tilang Syariah ini rencananya akan terus diterapkan di Lombok Tengah. Puteh berharap, program ini tidak hanya efektif dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas, tetapi juga mampu menumbuhkan semangat keagamaan dan kebersamaan di masyarakat.
Dengan menggabungkan aspek penegakan hukum dan nilai-nilai spiritual, Polres Lombok Tengah berupaya menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan religius, terutama di bulan suci Ramadan. Program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan pendekatan hukum yang lebih edukatif dan humanis.