JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto akan mengutus perwakilan untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Fransiskus di Kota Vatikan.
“Oleh karena sesuatu dan lain hal, Bapak Presiden kemungkinan tidak bisa hadir langsung dalam acara pemakaman Paus,” ungkap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kepada awak media, Rabu (23/4/2025).
Rencana pengiriman utusan itu, menurut Prasetyo, tengah dikoordinasikan dan belum disebutkan siapa yang akan ditunjuk untuk mewakili Presiden Prabowo dalam seremoni duka tersebut.
“Beliau (Presiden Prabowo) berencana untuk mengirim utusan. Nah ini sedang kita koordinasikan,” jelasnya.
Paus Fransiskus, pemimpin spiritual umat Katolik dunia, mengembuskan napas terakhir di usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025, di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Menurut Dr. Andrea Arcangeli, Direktur Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan, penyebab resmi wafatnya adalah stroke, koma, serta kolaps kardiosirkulasi ireversibel.
Sang Paus juga diketahui memiliki sejumlah penyakit kronis seperti pneumonia, hipertensi, dan diabetes.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, jenazah Paus disemayamkan di Basilika Santo Petrus mulai Rabu pagi, 23 April 2025.
Ribuan umat dijadwalkan hadir untuk memberikan penghormatan, sebelum jenazah dibawa menuju Basilika Santa Maria Maggiore untuk dimakamkan.
Upacara pemakaman akan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, di Lapangan Santo Petrus.
Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal, dijadwalkan memimpin misa pemakaman yang dihadiri para patriark, kardinal, uskup agung, dan tokoh gereja dari berbagai negara.
Meski tak hadir secara langsung, keputusan Presiden Prabowo untuk mengirim utusan menunjukkan komitmen dan penghormatan Indonesia terhadap kontribusi besar Paus Fransiskus bagi dunia, khususnya dalam isu kemanusiaan, perdamaian, dan toleransi antarumat beragama.