Masyarakat kembali diguncang oleh salah satu kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia.
Peristiwa tragis ini terjadi di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (4/2/2025), dengan korban seorang penagih utang bernama Sri Pujayanti (22).
Pelaku, Sunardi, diduga melakukan aksi keji ini di rumahnya, yang kemudian mengungkap fakta mengejutkan lainnya. Setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa istri keduanya, Almaidah (51), telah menghilang sejak November 2022.
Kasus ini menambah daftar panjang pembunuhan paling sadis yang pernah terjadi, memperlihatkan sisi gelap kejahatan yang masih mengintai masyarakat.
Peristiwa ini pun menjadi perhatian luas, memicu diskusi terkait keamanan dan perlindungan hukum bagi korban kekerasan.
Deretan Kasus Pembunuhan Paling Mengerikan di Indonesia
Indonesia mencatat sejumlah kasus pembunuhan paling mengerikan yang mengungkap sisi kelam kejahatan. Beberapa di antaranya melibatkan pembunuhan berantai, mutilasi, hingga aksi sadis yang mengguncang publik.
Berikut adalah daftar kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia:
1. Ahmad Suradji
Ahmad Suradji, seorang dukun di Medan, Sumatra Utara, tercatat sebagai pelaku pembunuhan berantai paling mengerikan di Indonesia. Dalam kurun waktu 1986–1997, ia menghabisi nyawa 42 perempuan berusia 11 hingga 30 tahun.
Berbekal dalih ritual mistis, ia memperdaya para korban dengan iming-iming ilmu kecantikan. Para perempuan itu disuruh melakukan tapa pendem di ladang tebu sebelum akhirnya dibunuh. Motif kejahatan ini didasarkan pada wangsit dari ayahnya, yang konon menyuruhnya membunuh 70 perempuan demi kesaktian.
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban ditemukan. Dalam persidangan, Suradji awalnya mengaku membunuh 16 orang, tetapi kemudian jumlahnya meningkat menjadi 42. Ia dijatuhi hukuman mati bersama istrinya, yang turut membantu aksi kejamnya.
2. Ryan Jombang
Kasus Ryan Jombang menjadi salah satu kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia yang menyita perhatian publik. Pada 2006, Ryan mengakui telah membunuh dan memutilasi 21 korban dengan dalih faktor ekonomi.
Namun, dua tahun kemudian, ia kembali melakukan pembunuhan dengan alasan cemburu. Ryan akhirnya ditangkap dan diadili di Pengadilan Negeri Depok. Pada 2009, ia dijatuhi hukuman mati atas kejahatannya yang sadis.
3. Rio Martil
Rio Alex Bulo, alias Rio Martil, adalah pembunuh berantai yang mengincar pengusaha rental mobil. Lahir di Sleman pada 2 Mei 1978, ia awalnya menjual surat kendaraan palsu sebelum menjadi pencuri mobil ulung di Jakarta.
Setelah bebas dari penjara, Rio berpindah ke Surabaya dan mulai membunuh pemilik rental mobil dengan martil. Aksinya berlanjut ke Semarang dan Banjarmasin, hingga akhirnya tertangkap dan dijatuhi hukuman mati pada 2001.
Di penjara Nusakambangan, ia berteman dengan koruptor Iwan Zulkarnaen. Namun, saat diejek, Rio membunuhnya dengan menghantam kepalanya ke tembok. Karena catatan kriminal dan kekejamannya, ia dieksekusi mati pada 8 Agustus 2008.
4. Siswanto
Siswanto, atau yang dikenal dengan nama Robot Gedek, merupakan pelaku kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia yang menargetkan anak-anak. Dalam periode 1994–1996, ia membunuh 12 anak laki-laki dengan modus mutilasi yang sadis.
Korban-korbannya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di berbagai lokasi di Jakarta, seperti Kemayoran dan Pondok Kopi. Sebelum dimutilasi, para korban mengalami kekerasan seksual.
Robot Gedek akhirnya ditangkap pada 27 Juli 1996 dan mengakui perbuatannya, meskipun ia berdalih melakukannya di bawah alam sadar.
5. Tragedi Pulomas
Salah satu kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia adalah Tragedi Pulomas.
Pada Desember 2016, sekelompok perampok menyekap 11 orang di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 meter persegi di rumah mewah milik Dodi Triono, Jakarta Timur.
Akibat penyekapan ini, enam orang tewas karena kekurangan oksigen, sementara lima lainnya selamat dalam kondisi kritis. Pelaku berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati serta penjara seumur hidup.
6. Kasus Brigadir J
Kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjadi salah satu kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia yang melibatkan petinggi kepolisian.
Pada 8 Agustus 2022, Brigadir J tewas ditembak atas perintah mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Pembunuhan ini awalnya diklaim sebagai aksi tembak-menembak, tetapi penyelidikan mengungkap bahwa Sambo merancang pembunuhan tersebut dengan menyuruh ajudannya, Bharada E, menembak Brigadir J.
Kasus ini menarik perhatian besar karena melibatkan rekayasa hukum, perusakan barang bukti, dan skandal besar di kepolisian. Ferdy Sambo akhirnya divonis hukuman mati, sementara empat terdakwa lainnya juga dijatuhi hukuman berat.
Itulah deretan kasus pembunuhan paling mengerikan di Indonesia. Kejahatan-kejahatan ini meninggalkan jejak kelam dalam sejarah kriminal dan menjadi pengingat akan pentingnya penegakan hukum serta perlindungan terhadap masyarakat.