JAKARTA – Otoritas Singapura telah mendakwa tiga pria, termasuk seorang warga negara Tiongkok, dalam kasus penipuan terkait chip kecerdasan buatan (AI) milik Nvidia. Investigasi independen ini memicu pertanyaan besar di industri teknologi global.
Penyelidikan Singapura dan Dinamika GeopolitikMeski Menteri Hukum Singapura, K Shanmugam, menegaskan bahwa penyelidikan ini bersifat lokal dan bukan karena tekanan Amerika Serikat, banyak pihak melihatnya sebagai bagian dari dinamika geopolitik yang lebih luas.
Washington saat ini tengah memperketat regulasi ekspor chip AI ke Tiongkok, yang telah menjadi sorotan selama berbulan-bulan.
Kasus ini semakin menarik perhatian setelah regulator AS dilaporkan tengah menyelidiki kemungkinan pembelian chip Nvidia oleh perusahaan teknologi Tiongkok, DeepSeek, melalui perantara di Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Jika terbukti, skandal ini bisa memperkeruh ketegangan perdagangan global.
Pertanyaan besar yang mengemuka: ke mana perginya chip-chip tersebut? Jawaban atas pertanyaan ini dapat berdampak serius terhadap rantai pasok AI dan semikonduktor global yang kini sudah berada dalam tekanan akibat pembatasan ekspor dan persaingan yang semakin ketat.
Nvidia, Dell, dan Super Micro dalam Sorotan
Penyelidikan ini menjadi peringatan keras bagi Nvidia, Dell, dan Super Micro.
Nvidia, yang telah menghadapi pembatasan ekspor chip canggih oleh pemerintah AS, kini berpotensi menghadapi pengawasan lebih ketat terkait jalur distribusinya.
Jika ditemukan adanya keterlibatan perantara dalam alur distribusi chip ini, maka investigasi bisa semakin meluas.
Selain Nvidia, vendor server seperti Dell dan Super Micro juga ikut terseret dalam pusaran isu ini.
Jika terbukti ada keterlibatan dalam jalur distribusi yang tidak sah, dampaknya bisa sangat besar terhadap industri teknologi secara keseluruhan.
Apa skandal yang melibatkan chip AI Nvidia?
Otoritas Singapura telah mendakwa tiga pria, termasuk seorang warga negara Tiongkok, atas kasus penipuan yang terkait dengan chip kecerdasan buatan (AI) milik Nvidia.
Chip tersebut, yang dipasok oleh Dell Technologies dan Super Micro Computer, dilaporkan dikirim dari Singapura ke Malaysia, tetapi tujuan akhirnya masih belum diketahui.
Mengapa Singapura terlibat? Singapura meluncurkan investigasi independen terkait kasus penipuan ini, tetapi waktunya bertepatan dengan kekhawatiran Amerika Serikat mengenai ekspor teknologi.
Otoritas sedang menyelidiki apakah chip Nvidia dijual secara ilegal ke Tiongkok melalui perantara.***