WASHINGTON – Tim penyelamat akhir berhasil menemukan seluruh jenazah korban yang terlibat dalam insiden tabrakan pewasat American Airlines dengan helikopter militer Black Hawk di atas Sungai Potomac, Washington DC, Amerika Serikat. Pejabat setempat mengonfirmasi pada Selsa (4/2) bahwa total korban tewas mencapai 67 orang.
Kini, setelah jenazah ditemukan, tim penyelamat fokus pada pengangkatan puing-puing pesawat dari lokasi kejadian. Insiden tragis ini melibatkan pesawat jet Bombardier CRJ700 yang dioperasikan oleh American Airlines dalam penerbangan 5342 dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS. Tabrakan terjadi hampir seminggu lalu dan penyebabnya masih dalam tahap penyelidikan.
Seperti dilaporkan CNN pada Selasa malam, tim evakuasi telah berhasil menemukan kokpit pesawat American Airlines. Dari total 67 korban, sebanyak 66 jenazah telah teridentifikasi.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) yang semula dijadwalkan untuk mengungkapkan hasil penyelidikan terkait data penerbangan helikopter Black Hawk, kembali menunda pengumuman pada Selasa. Pihak NTSB mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan informasi tambahan untuk memverifikasi data dari titik lokasi Black Hawk.
Presiden AS, Donald Trump, dilaporkan melakukan pembicaraan dengan CEO American Airlines, Robert Isom, pada Senin (3/2). Namun, hingga kini, Gedung Putih belum memberikan keterangan resmi mengenai isi percakapan tersebut.
Steven Wallace, mantan Direktur Kantor Investigasi Kecelakaan FAA, menyatakan optimisme bahwa penyebab kecelakaan ini akan segera ditemukan. “Kami memiliki data radar, saksi mata, dan seluruh puing-puing. Tidak ada yang hilang,” ujar Wallace, dilansir dari berbagai sumber.
Namun, tim penyelamat diperkirakan akan menghadapi kendala baru akibat cuaca buruk yang melanda Washington DC pada Rabu (5/2). Salju dan hujan es yang turun di kawasan tersebut bisa memperlambat proses pencarian puing-puing pesawat dan helikopter yang terlibat dalam tabrakan tersebut.