BOGOR – Nama Zul Zivilia kembali mencuat ke publik setelah tampil menyanyikan lagu hits miliknya di luar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor.
Meski masih dalam masa pembinaan, sang vokalis tetap mampu menyentuh hati penggemar melalui panggung kecil di bawah pengawasan ketat.
Dalam penampilan tersebut, Zul tampak mengenakan gelang pengawasan berbasis GPS di pergelangan kakinya.
Gelang itu merupakan bagian dari sistem Electronic Monitoring yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Tujuannya adalah untuk memastikan narapidana tetap dalam pantauan ketat walaupun diizinkan berkegiatan di luar area lapas.
Penampilan Zul yang viral di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram @lambegosiip, menampilkan dirinya membawakan lagu legendaris Zivilia, “Aishiteru,” di hadapan para penonton yang turut larut dalam nostalgia.
“Zul Zivilia dalam kesempatan tersebut membawakan lagu hits miliknya Aishiteru.”
Sistem pembinaan terbuka ini menjadi bagian dari pendekatan baru pemasyarakatan di Indonesia yang mengedepankan produktivitas dan rehabilitasi narapidana.
Zul termasuk yang memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Sebelumnya, meski berada di dalam lapas, ia tetap berkarya dan bahkan merilis single berjudul “Setia Walau Tak di Sampingmu” pada November 2024.
Pihak Lapas Gunung Sindur turut memfasilitasi proses kreatif Zul, termasuk produksi video klip yang dilakukan dengan pengawasan internal.
Zul mengaku bersyukur karena diberi ruang untuk terus bermusik meski dalam keterbatasan.
Hal ini menjadi bukti bahwa pembinaan berbasis kreativitas bisa menjadi jembatan menuju reintegrasi sosial yang lebih baik.
Namun, perjalanan Zul ke titik ini tidak mudah. Ia sebelumnya dijatuhi vonis 18 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara akibat kasus narkotika.
Pada Maret 2019, ia diamankan bersama sejumlah rekan di apartemen Jakarta Utara. Dari penggerebekan tersebut, polisi menyita sabu dan ekstasi dalam jumlah signifikan.
Penangkapan itu sempat mengguncang dunia musik nasional karena Zivilia dikenal sebagai salah satu band pop dengan basis penggemar yang luas di Indonesia.
Kegiatan Zul di luar lapas ini menjadi sorotan karena mencerminkan arah baru sistem pemasyarakatan yang lebih inklusif.
Melalui seni dan kreativitas, narapidana diberi ruang untuk berkembang dan tetap merasa menjadi bagian dari masyarakat.
Dukungan keluarga, masyarakat, dan lembaga pembinaan menjadi elemen vital dalam menciptakan proses pemulihan yang manusiawi.***