PAPUA – Kapal perang KRI Matabongsang-873 (KRI MBS-873) milik TNI AL berhasil melakukan evakuasi cepat terhadap korban kapal tenggelam KM Putri Papua di Perairan Selat Sele, Papua, pada Senin (3/2).
Peristiwa ini bermula ketika Staf Operasi Koarmada III menerima laporan mengenai kerusakan mesin yang dialami oleh KM Putri Papua, kapal phinisi milik Grand Komodo yang tengah dalam pelayaran dari Sorong menuju Pulau Misol. Kapal tersebut mengalami kesulitan di sekitar Perairan Selat Sele.
Begitu menerima informasi, TNI AL segera mengambil tindakan dengan mengerahkan KRI MBS-873 yang dipimpin Mayor Laut (P) Mahmud Ridho untuk melakukan evakuasi. Setibanya di lokasi, KRI MBS-873 tidak menemukan kapal tersebut. Oleh karena itu, pencarian dilanjutkan ke arah timur, sekitar 4 mil nautikal dari titik tenggelam. Di lokasi baru ini, KRI MBS-873 menemukan ABK dan kru KM Putri Papua yang sedang menyalakan flare sebagai tanda darurat.
KRI MBS-873 segera mengevakuasi 17 orang, yang terdiri dari 8 ABK (WNI) dan 9 penumpang, termasuk 3 WNI dan 6 WNA. Dari total korban, terdapat 2 ABK yang mengalami cedera.
Danlantamal XIV Sorong, Laksma TNI Joni Sudianto, menyampaikan kepada awak media bahwa TNI AL bergerak cepat setelah menerima informasi tentang tenggelamnya KM Putri Papua. “Alhamdulillah, setelah mendapat laporan, KRI Matabongsang dapat menemukan kapal dan kru dalam waktu sekitar 2-3 jam, dan kami berhasil segera mengevakuasi para penumpangnya,” ungkapnya.
Setelah evakuasi, KRI MBS-873 berkoordinasi dengan Syahbandar Sorong untuk melaporkan posisi kapal tenggelam sebagai titik bahaya navigasi. KRI MBS-873 kemudian melanjutkan perjalanan menuju Lantamal XIV Sorong untuk memberikan pertolongan medis. Selama perjalanan, yang memakan waktu sekitar 4 jam atau 55 mil nautikal, KRI MBS-873 juga melakukan pendataan serta memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Tindakan ini sejalan dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menegaskan bahwa TNI AL akan terus berperan aktif dalam setiap misi kemanusiaan dan operasi SAR, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga keamanan dan membantu masyarakat, khususnya di wilayah perairan nusantara.