JAKARTA – Tanggal 23 April menjadi saksi bisu sejumlah peristiwa penting yang mengguncang Indonesia dan dunia. Dari tragedi jatuhnya pesawat Pan Am di Bali yang menewaskan 107 jiwa, hingga pelaksanaan Pemilu kelima di Indonesia, momen-momen ini meninggalkan jejak mendalam dalam catatan sejarah.
Mari kita telusuri kisah di balik peristiwa-peristiwa penting ini dengan sudut pandang yang segar dan menarik.
Kecelakaan Pesawat Pan Am: Tragedi di Langit Bali
Pada 23 April 1974, langit Bali menjadi saksi salah satu kecelakaan penerbangan terburuk dalam sejarah Indonesia. Pesawat Boeing 707 milik Pan American World Airways, yang dikenal dengan nama Clipper Climax, sedang dalam perjalanan dari Hong Kong menuju Sydney, dengan pemberhentian sementara di Denpasar, Bali. Setelah mengudara selama 4 jam 20 menit, pesawat ini bersiap mendarat di landasan 09 Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Namun, malang tak dapat ditolak. Saat mendekati landasan, pesawat tiba-tiba kehilangan kendali dan menghantam dataran berbukit di wilayah Tinga-tinga, Buleleng—sekitar 78,7 kilometer barat laut bandara.
“Jenazah yang dimakamkan di sana tidak bisa dihitung berapa jumlah pastinya,”
Sebanyak 107 penumpang dan awak tewas dalam insiden ini, menjadikannya salah satu tragedi penerbangan paling tragis di Indonesia.
Menurut laporan resmi Kementerian Transportasi Komunikasi dan Pariwisata Indonesia tertanggal 20 Maret 1975, pesawat menabrak bukit dalam posisi membelok. Lampu isyarat yang rusak dan hilangnya kontak dengan menara pengawas turut memperparah situasi. Puing-puing tersebar dalam radius 50 meter, menjadi pengingat akan rapuhnya sistem keselamatan penerbangan di masa itu.
Pemilu Kelima: Pertarungan Tiga Partai di Panggung Demokrasi
Tiga belas tahun berselang, tepatnya pada 23 April 1987, Indonesia menggelar Pemilu kelima dalam sejarahnya. Pemilu ini menjadi ajang demokrasi untuk memilih anggota DPR serta DPRD tingkat I dan II periode 1987–1992.
Tiga partai besar Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia (PDI), dan Golongan Karya (Golkar) bersaing memperebutkan suara rakyat. Pemilu ini tak hanya soal pemilihan, tapi juga gambaran dinamika politik era Orde Baru yang sedang berada di puncak kekuasaan.
Meski dibayangi dugaan kecurangan dan dominasi Golkar, Pemilu 1987 menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan demokrasi Indonesia. Ribuan warga berbondong-bondong ke bilik suara, menentukan arah masa depan bangsa di tengah iklim politik yang menantang.
Momen Lain di 23 April: Dari Yeltsin hingga Justin Bieber
Selain dua peristiwa besar di atas, 23 April juga mencatat momen-momen lain yang tak kalah menarik:
– 2007: Dunia kehilangan Boris Yeltsin, Presiden pertama Federasi Rusia pasca-keruntuhan Uni Soviet. Ia wafat pada usia 76 tahun, meninggalkan warisan politik yang masih diperdebatkan hingga kini.
– 2011: Di era modern, penyanyi pop asal Kanada, Justin Bieber, menggelar konser perdananya di Indonesia. Antusiasme tinggi dari penggemar membuat Indonesia menjadi salah satu destinasi tur dunia Bieber, membuktikan kekuatan budaya pop dalam menyatukan generasi muda lintas negara.
Peristiwa jadi Pelajaran Berharga.
Tragedi Pan Am mengingatkan kita akan pentingnya inovasi dan pengawasan ketat dalam dunia penerbangan.
Pemilu 1987 memperlihatkan bagaimana demokrasi tetap menjadi fondasi bangsa meski berada di bawah tekanan. Bahkan konser Justin Bieber mencerminkan betapa budaya pop dapat menjembatani batas geografis dan emosional.