JAKARTA – Volume transaksi digital nasional kembali menunjukkan performa gemilang.
Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa pada Mei 2025, total transaksi pembayaran digital melonjak hingga 3,93 miliar kali, tumbuh 27,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Lonjakan tertinggi berasal dari sistem pembayaran digital berbasis kode QR atau QRIS yang mencatat pertumbuhan luar biasa hingga 151,70 persen (yoy).
“Demikian pula, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 151,70% (yoy) didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Dalam pemaparan Perry menyoroti lonjakan signifikan pada penggunaan QRIS sebagai elemen kunci dalam akselerasi ekonomi digital Indonesia.
Menurutnya, QRIS bukan hanya mencerminkan kemajuan teknologi pembayaran, tetapi juga menjadi simbol inklusi keuangan nasional yang terus meluas.
“QRIS menjadi komponen dengan pertumbuhan paling menonjol dalam kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital nasional,” ujar Perry menegaskan.
Ia juga menyebutkan bahwa lompatan pertumbuhan tersebut tak lepas dari perbaikan infrastruktur dan kebijakan sistem pembayaran yang kini lebih terbuka, efisien, serta menjamin keamanan pengguna.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa tren positif ini sejalan dengan misi BI dalam memperluas akses layanan keuangan digital ke berbagai lapisan masyarakat.
Perkembangan QRIS juga dinilai sebagai indikator bahwa ekosistem digital Indonesia telah berada di jalur yang tepat dalam mengintegrasikan teknologi dengan stabilitas sistem keuangan.
“Pertumbuhan ini juga ditopang sistem pembayaran yang makin inklusif dan aman,” tambah Perry.
Dengan cakupan pengguna yang makin luas, termasuk pelaku UMKM dan pedagang tradisional, QRIS telah menjadi bagian penting dari transformasi digital yang merata.
Ke depan, Bank Indonesia terus mendorong inovasi digital dan penguatan keamanan sistem untuk menopang keberlanjutan pertumbuhan ini.
Sistem pembayaran digital kian menjadi pilihan utama masyarakat, seiring makin luasnya adopsi teknologi dan digitalisasi transaksi.
BI juga mencatat bahwa transaksi melalui aplikasi mobile banking dan internet banking tumbuh masing-masing 29,32 persen dan 7,54 persen (yoy).
Sementara itu, infrastruktur pembayaran ritel BI-FAST menunjukkan performa luar biasa dengan 393,73 juta transaksi atau naik 45,45 persen, dengan total nilai mencapai Rp969,43 triliun.***