JAKARTA – Mulai 17 Agustus 2025, sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) resmi dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk bertransaksi langsung di Jepang dan China.
Peluncuran ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, dan menandai ekspansi global QRIS ke luar wilayah ASEAN.
“Mulai 17 Agustus 2025, #SobatRupiah bisa pakai QRIS untuk pembayaran di Jepang & China,” demikian unggahan Bank Indonesia di akun TikTok, Rabu (18/6/2025)
Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan QRIS yang sebelumnya telah diterapkan di Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Kini, Jepang dan China menjadi dua negara berikutnya yang membuka akses pembayaran berbasis QR bagi masyarakat Indonesia, baik wisatawan maupun pelaku bisnis.
Dengan ini, pengalaman belanja dan bertransaksi lintas negara akan semakin mudah, cepat, dan efisien.
Menurut Bank Indonesia (BI), perluasan QRIS ke Jepang dan China selaras dengan strategi ASEAN Payment Connectivity dan semangat G20 dalam mendorong interoperabilitas sistem pembayaran lintas batas.
Kolaborasi ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta transformasi ekonomi digital global.
QRIS Menembus Batas Internasional
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, QRIS telah berkembang menjadi sistem pembayaran nasional yang diandalkan oleh lebih dari 30 juta merchant dan pengguna aktif di Indonesia.
Dengan mengusung prinsip inklusi keuangan dan efisiensi transaksi, BI konsisten mendorong digitalisasi melalui QRIS sebagai fondasi sistem pembayaran yang aman, cepat, dan ramah pengguna.
Keberhasilan domestik ini menjadi modal kuat bagi BI untuk mengembangkan kerja sama internasional.
Setelah sukses integrasi dengan DuitNow (Malaysia), SGQR (Singapura), dan Thai QR (Thailand), fokus kini diarahkan pada Jepang dan China—dua negara yang menjadi destinasi utama bagi wisatawan dan pebisnis asal Indonesia.
Kolaborasi dengan Layanan Pembayaran Populer Jepang
Uji coba teknis penggunaan QRIS di Jepang telah dimulai sejak pertengahan Mei 2025 melalui skema sandbox yang melibatkan otoritas sistem pembayaran setempat.
Proses ini mencakup integrasi dengan platform populer seperti PayPay, Rakuten Pay, dan Line Pay, yang mendominasi pasar pembayaran nontunai di Jepang.
Langkah teknis dan operasional telah disepakati, dan uji coba berjalan lancar.
Peluncuran resminya akan dilakukan tepat pada 17 Agustus 2025.
Ini memungkinkan pengguna aplikasi QRIS seperti BRImo, DANA, OVO, dan BCA Mobile untuk melakukan pembayaran di berbagai merchant Jepang hanya dengan memindai kode QR.
Kemitraan Strategis dengan UnionPay International
Sementara di China, kolaborasi dilakukan dengan UnionPay International, salah satu penyedia sistem pembayaran terbesar dunia.
BI menggandeng Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan empat penyedia switching nasional untuk menyiapkan fondasi teknis dan bisnis.
Keempat penyedia tersebut yakni PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara telah menyelesaikan proses integrasi.
Peluncuran QRIS di China akan dilakukan bersamaan dengan Jepang pada tanggal 17 Agustus 2025 melalui uji coba sandbox.
Dengan skema ini, pengguna dari Indonesia bisa melakukan transaksi di jaringan merchant China yang menerima QR UnionPay, seperti restoran, toko ritel, hingga platform e-commerce.
Kemudahan ini mendukung kenyamanan para pelancong maupun pelaku usaha kecil menengah yang melakukan ekspor-impor atau kolaborasi bisnis antarnegara.
Arah Baru Ekonomi Digital Indonesia
Ekspansi QRIS ke Jepang dan China bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga langkah diplomasi ekonomi digital.
Upaya ini memperkuat ekosistem pembayaran lintas negara, membuka peluang bagi UMKM go global, serta mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama dalam transformasi ekonomi digital Asia.
Melalui peluncuran berskala internasional ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi penggerak utama dalam agenda keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan.***