JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terlibat “adu mulut” dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Gedung Putih, Amerika Serikat. Mereka berdebat sengit terkait kedekatan Trump dengan Russia.
Zelensky mempertanyakan langkah-langkah diplomatik yang disarankan Vance, mengingat pelanggaran komitmen yang dilakukan Rusia selama bertahun-tahun di panggung internasional.
Trump, dengan nada tegas, membalas dengan menyebut Zelensky “mempertaruhkan nyawa jutaan orang” dan mengkritiknya karena “bertaruh pada Perang Dunia III.”
Selain itu, Trump juga menuduh Zelensky tidak menunjukkan rasa hormat kepada negara AS. Sementara itu, Vance menuduh Presiden Ukraina itu “tidak tahu berterima kasih” atas bantuan yang diberikan AS selama ini.
Dukungan Dunia untuk Zelensky
Pertikaian ini segera memicu reaksi internasional, terutama dari negara-negara Eropa yang dengan tegas menyatakan dukungan mereka kepada Zelensky dan Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
1. Uni Eropa
Ursula von der Leyen, Ketua Komisi Eropa, dan Antonio Costa, Ketua Dewan Eropa, memastikan bahwa Zelensky tidak akan pernah berdiri sendiri dalam perjuangannya.
“Kami akan terus mendukung Anda untuk perdamaian yang adil dan abadi,” ungkap mereka dalam pernyataan bersama yang mendalam.
2. Prancis
Presiden Emmanuel Macron menegaskan bahwa Rusia adalah “agresor” dalam perang Ukraina dan menegaskan bahwa Prancis akan terus mendukung Ukraina.
“Jika ada yang mengancam Perang Dunia III, itu adalah Vladimir Putin,” ujarnya merujuk pada pernyataan Trump yang menyebut Zelensky berisiko mengarahkannya pada konflik global.
3. Jerman
Friedrich Merz, calon Kanselir Jerman, serta Kanselir Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock menegaskan pentingnya memisahkan antara agresor dan korban dalam perang ini.
“Perjuangan Ukraina adalah perjuangan kita,” tambah Scholz dalam sebuah komentar yang disebarkan melalui media sosial.
4. Inggris
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menyatakan bahwa negaranya berdiri bersama Ukraina, berusaha mencari jalan menuju perdamaian yang mendasar pada kedaulatan dan keamanan Ukraina.
5. Italia
PM Italia Giorgia Meloni mendesak AS dan negara-negara sekutu untuk segera mengadakan pertemuan puncak guna membahas solusi bagi Ukraina tanpa penundaan.
6. Belanda
PM Belanda Dick Schoof menegaskan bahwa negara mereka tidak akan mengurangi dukungan kepada Ukraina.
“Kami berkomitmen untuk perdamaian dan mengakhiri agresi Rusia,” tambahnya.
7. Polandia
PM Polandia Donald Trusk mengungkapkan dukungannya secara tegas, mengatakan kepada rakyat Ukraina bahwa mereka tidak akan dibiarkan sendirian dalam perjuangan ini.
8. Spanyol
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, juga menegaskan bahwa negaranya akan terus mendukung Ukraina. “Ukraina, Spanyol mendukung Anda,” kata Sanchez dalam sebuah pernyataan di media sosial.
9. Hungaria
PM Hungaria Viktor Orban, yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, justru memberikan pujian kepada Trump, menyebutnya sebagai figur yang “berani memperjuangkan perdamaian.”
10. Australia
PM Australia Anthony Albanese mengungkapkan komitmen negaranya untuk mendukung Ukraina, menyebutnya sebagai perjuangan negara demokratis melawan rezim otoriter Rusia.
11. Kanada
PM Kanada Justin Trudeau menyatakan bahwa negaranya akan terus mendukung Ukraina dalam upaya melawan agresi Rusia, menilai perjuangan Ukraina sebagai pembelaan terhadap demokrasi global.
Dunia Terbelah dalam Krisis Ukraina
Kekacauan diplomatik yang terjadi antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih mencerminkan ketegangan yang lebih besar di panggung dunia. Sementara sejumlah negara Eropa menegaskan dukungan penuh mereka kepada Ukraina, negara seperti Hungaria cenderung berfihak pada Trump dan Rusia. Ke depan, dunia akan terus mengamati perkembangan ini, dengan harapan bahwa perdamaian dan keadilan dapat tercapai di tengah gejolak global yang semakin memanas.