JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas proses seleksi masuk dengan merespons cepat dugaan adanya praktik joki dalam ujian penerimaan mahasiswa baru. Isu ini mencuat setelah beredar informasi di media sosial tentang oknum yang diduga menawarkan jasa joki untuk membantu calon mahasiswa lolos seleksi.
Dalam pernyataan resminya, UI menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentoleransi segala bentuk kecurangan. Kepala Kantor Komunikasi UI, Amelita Lusia, mengatakan, “Kami tidak mentoleransi kecurangan dalam bentuk apa pun. UI memiliki mekanisme verifikasi berlapis serta pengawasan ketat untuk memastikan proses seleksi berlangsung adil dan transparan.”
Dugaan Joki Seleksi Masuk UI Mencuat
Isu ini pertama kali ramai diperbincangkan setelah sejumlah akun di platform media sosial mengunggah tangkapan layar yang diduga menunjukkan tawaran jasa joki untuk seleksi masuk UI. Praktik ini disebut-sebut melibatkan oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan sejumlah uang. Meski belum ada bukti konkret, unggahan tersebut memicu kekhawatiran publik terhadap integritas proses seleksi di salah satu universitas ternama di Indonesia ini.
Menanggapi hal ini, UI menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi mendalam. Amelita Lusia menambahkan, “Kami sedang menelusuri kebenaran informasi tersebut. Jika terbukti ada pelanggaran, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku.”
Sistem Pengawasan Ketat di UI
UI menjelaskan bahwa proses seleksi masuk, baik melalui jalur Simak UI, UTBK-SNBT, maupun jalur mandiri lainnya, telah dilengkapi dengan sistem pengawasan berlapis. Mulai dari verifikasi identitas peserta, penggunaan teknologi anti-kecurangan, hingga pengawasan langsung oleh tim proktor, semua dirancang untuk meminimalkan potensi pelanggaran.
Amelita Lusia menegaskan, “Kami memiliki mekanisme verifikasi berlapis serta pengawasan ketat untuk memastikan proses seleksi berlangsung adil dan transparan.” Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi dan melaporkan segala bentuk kecurigaan kepada pihak berwenang.
Respons Publik dan Imbauan UI
Isu dugaan joki ini memicu beragam reaksi dari warganet. Sebagian menilai praktik ini merusak nilai keadilan dalam dunia pendidikan, sementara yang lain meminta UI untuk memperketat pengawasan. Salah satu pengguna di platform X menulis, “Pendidikan itu soal integritas. Kalau sudah main joki, apa bedanya dengan korupsi?”
UI pun mengimbau calon mahasiswa dan orang tua untuk tidak tergiur dengan tawaran yang menjanjikan kelulusan dengan cara curang. Amelita Lusia mengingatkan, “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai pihak-pihak yang menawarkan jalan pintas. Keberhasilan sejati diraih melalui usaha dan kejujuran.”
Komitmen UI Jaga Integritas
Sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, UI menegaskan bahwa menjaga integritas adalah prioritas utama. Universitas ini juga berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem seleksi agar tetap kredibel dan bebas dari kecurangan. Amelita Lusia menutup pernyataan dengan, “Kami akan terus berupaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses seleksi masuk UI.”
Hingga saat ini, investigasi terkait dugaan joki masih berlangsung. UI berjanji akan memberikan pembaruan secepatnya setelah ada hasil resmi dari penyelidikan. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan hanya mempercayai informasi dari sumber resmi universitas.