JAKARTA – Sergio van Dijk, mantan pemain Timnas Indonesia, menyampaikan pendapatnya terkait program naturalisasi yang tengah dijalankan oleh PSSI. Van Dijk, yang pernah memperkuat Timnas Indonesia pada 2013-2014 melalui jalur naturalisasi, menilai kebijakan ini berdampak pada peluang pemain lokal untuk bergabung dengan Tim Garuda.
Selama membela Timnas Indonesia, Van Dijk mencatatkan 6 penampilan dan mencetak 1 gol. Kini, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya pemain yang dinaturalisasi, yang menurutnya mengurangi semangat pemain muda lokal. “Jika kita lihat banyak pemain yang dinaturalisasi, saya merasa anak-anak yang bermain sepak bola di kampung-kampung, seperti Jawa Barat, Ambon, Bali, atau daerah lainnya, mungkin merasa kesulitan untuk masuk timnas. Mereka merasa mereka harus bermain di Eropa, dan hanya pemain naturalisasi yang bisa masuk [Timnas Indonesia],” ujar Van Dijk dalam video yang diunggah di Instagram pada Selasa (14/1).
Van Dijk juga mengingatkan PSSI agar lebih fokus pada pembinaan sepak bola di Indonesia. Menurutnya, keseimbangan antara program naturalisasi dan pengembangan talenta lokal harus diperhatikan. “Saya berharap PSSI sekarang punya fokus untuk membangun akademi dan pembinaan. Mereka tentu mengeluarkan dana untuk timnas senior, tetapi semoga mereka juga memperhatikan pembinaan dan akademi. Timnas senior naik, tetapi akademi dan anak-anak masa depan sepak bola Indonesia juga harus ikut berkembang. Harus ada kombinasi antara pemain lokal dan naturalisasi supaya ada koneksi yang baik di lapangan,” kata Van Dijk, dilansir dari bisnis.cocm.
Van Dijk juga menanggapi rencana pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, yang berencana mendatangkan lebih banyak pemain naturalisasi. Meski mengakui bahwa pemain naturalisasi dapat memberikan dampak instan bagi prestasi Timnas Indonesia, ia menekankan pentingnya pembinaan usia dini. “Saya mengerti bahwa untuk jangka pendek, jika hasilnya bagus, itu akan meningkatkan motivasi masyarakat Indonesia. Tapi semoga PSSI tidak melupakan masa depan sepak bola Indonesia dengan mengabaikan pemain lokal,” tandas Van Dijk.