JAKARTA – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, mendukung inisiatif pengembangan pembelajaran berbasis digital yang komprehensif untuk siswa Indonesia. Hal ini disampaikan saat Wamenekraf Irene, bersama Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf, Muhammad Neil El Himam, menerima kunjungan dari IOTA Kreatif Media di Menara Merdeka, Jakarta.
Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah platform Nyala Games yang dikembangkan oleh IOTA Kreatif Media melalui kolaborasi dengan Nyalanesia. Platform ini berfokus pada pembelajaran berbasis digital yang terintegrasi dengan Gerakan Literasi Sekolah dan Kurikulum Merdeka.
“Kolaborasi antar pelaku industri sangat diperlukan untuk memperkaya pengalaman belajar berbasis digital. Selain itu, perlu dipikirkan pengembangan ke sektor lain, tidak hanya terbatas pada gim edukasi, agar dapat menjangkau lebih banyak pihak,” ungkap Wamenekraf Irene dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (18/3/2025).
Nyala Games, yang menargetkan 300 ribu siswa di Indonesia, tidak hanya merupakan sebuah game biasa, tetapi sebuah alat pembelajaran yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan sekolah, guru, dan siswa. Eka Chandra, Advisor IOTA Kreatif Media, menjelaskan bahwa platform ini memungkinkan guru untuk membuat soal sendiri dan mengadakan kompetisi antarsekolah, serta tersedia dalam bentuk mobile dengan sistem berlangganan bulanan yang dapat dibayar menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Eka menambahkan bahwa Nyala Games juga menyediakan fitur offline untuk mengatasi masalah akses internet di beberapa sekolah daerah. “Tujuan kami bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan membantu menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik. Guru yang mampu menyusun soal dengan baik juga akan mendapatkan kompensasi,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Selain itu, pengembangan ini juga sejalan dengan visi Kemenekraf yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja melalui sektor industri kreatif. IOTA Kreatif Media, yang telah beroperasi sejak 2014, berkomitmen untuk mengembangkan produk berbasis kekayaan intelektual seperti game, komik, animasi, ilustrasi, dan maskot.
Kemenekraf, yang dipimpin oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, menargetkan penciptaan 27 juta lapangan kerja dalam lima tahun dengan merangkul anak-anak muda kreatif. Dengan dukungan dari Wamenekraf Irene, Kemenekraf terus mendorong pengembangan industri kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.