JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan peringatan kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait potensi gempa besar yang dapat mengguncang wilayah tersebut dengan kekuatan hingga magnitudo 8,0.
Hal ini disebabkan oleh letak geografis NTB yang berada di antara dua lempeng tektonik yang saling bertabrakan.
Kepala BNPB, Suharyanto, menekankan bahwa meskipun gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi secara ilmiah, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat adalah hal yang tak bisa ditawar.
“Karena gempa bumi dan tsunami secara ilmiah, belum bisa diprediksi terjadi. Untuk itu, kebencanaan adalah urusan bersama, bukan hanya BNPB,” ungkap Suharyanto.
Mengingat potensi bencana yang sangat besar ini, BNPB mendorong pentingnya kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana alam.
Sebagai langkah konkret, pihak BNPB mengajak masyarakat untuk melakukan simulasi evakuasi mandiri sebagai bagian dari upaya mitigasi.
Kesiapsiagaan yang dimaksud mencakup berbagai aspek penting, seperti perencanaan tanggap darurat keluarga, pemahaman terhadap risiko bencana yang ada di sekitar, dan memperkuat jejaring komunitas tangguh bencana.
Lebih lanjut, BNPB juga mendorong pembentukan rencana kontinjensi kebencanaan yang komprehensif, mengingat pentingnya pengelolaan sistem penanganan bencana yang efektif.
Hal ini juga terkait dengan rancangan undang-undang kebencanaan yang sedang disusun, yang akan memperkuat sistem penanggulangan bencana mulai dari tahap pencegahan hingga rehabilitasi pasca-bencana.
“Kelembagaan yang dimaksud adalah BNPB yang memiliki otoritas dari pusat hingga daerah dengan berdirinya BNPBD di daerah,” jelas Suharyanto.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengakui bahwa daerahnya memiliki banyak potensi yang rentan terhadap bencana.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat perlu terus ditingkatkan melalui perencanaan yang matang.
Iqbal juga menyatakan bahwa NTB membutuhkan rencana kontinjensi yang siap menghadapi berbagai skenario bencana.
“NTB harus memiliki rencana kontinjensi yang matang, untuk berbagai skenario kebencanaan,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Gubernur NTB berharap bahwa segala ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dapat membawa NTB ke tingkat kesiapsiagaan yang lebih tinggi, agar bencana yang mungkin terjadi dapat dikelola dengan lebih baik, sehingga meminimalisir dampak yang ditimbulkan.***