JAKARTA – Kemunculan varian baru Covid-19 kembali menarik perhatian publik seiring peningkatan kasus di sejumlah negara, termasuk kawasan ASEAN.
Namun, masyarakat diimbau untuk tidak panik terhadap varian baru Covid-19 , meski penyebarannya dinilai lebih cepat.
Pakar kesehatan mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan penerapan pola hidup sehat demi pencegahan yang lebih efektif.
Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi, Chandra Yoga Aditama, menekankan bahwa reaksi masyarakat sebaiknya tidak berlebihan.
Meskipun ada peningkatan kasus positif di berbagai negara, termasuk negara-negara tetangga, kondisi saat ini masih dapat dikendalikan apabila masyarakat tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.
Menurut Chandra, kenaikan angka kasus merupakan bagian dari pola epidemiologis yang dinamis, yang kerap terjadi dalam siklus penyakit menular.
“Jadi kenaikan kasus itu adalah bagian dari dinamika perubahan pola penyakit. Jumlah peningkatannya itu relatif kecil, dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya,” ujarnya.
Lonjakan kasus Covid-19 yang dilaporkan di berbagai belahan dunia memicu kembali kekhawatiran publik terhadap potensi penyebaran luas.
Namun, para ahli menegaskan pentingnya masyarakat untuk tetap rasional dalam menghadapi situasi ini, tanpa diliputi rasa panik.
Profesor Chandra Yoga Aditama, pakar kesehatan dari Universitas Yarsi, menegaskan bahwa varian baru Covid-19 yang teridentifikasi saat ini memang memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.
Meski demikian, tingkat kematian atau fatality rate-nya dinilai jauh lebih rendah dibandingkan varian-varian sebelumnya yang sempat mendominasi dunia.
Tidak hanya menyoroti aspek penyebaran virus, Chandra juga menekankan urgensi penerapan perilaku hidup sehat.
Ia mengingatkan bahwa menjaga kebersihan diri, memakai masker di ruang tertutup, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan adalah langkah penting yang bukan hanya untuk mencegah Covid-19, melainkan juga menjaga kesehatan dari beragam penyakit lainnya.
“Soal perilaku hidup sehat, sebenarnya perilaku hidup sehat itu, ada atau tidak adanya covid-19 harus kita lakukan,” tambahnya.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan kebiasaan sehat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, respons bijak dan tidak reaktif menjadi kunci menghadapi kondisi ini.
Pemerintah dan otoritas kesehatan pun diharapkan terus memberikan informasi akurat dan edukatif agar tidak menimbulkan kepanikan massal.***