JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan sebanyak 65 Sekolah Rakyat yang masuk Tahap 1C siap digunakan mulai awal September 2025.
Langkah ini menandai komitmen nyata pemerintah dalam memperluas akses pendidikan gratis, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan percepatan pembangunan dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian agar fasilitas pendidikan segera dapat diakses masyarakat.
“Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/8/2025).
Program Sekolah Rakyat Tahap I terdiri dari tiga bagian dengan total 165 sekolah. Hingga Juli 2025, dua fase pertama telah selesai dan berhasil menghadirkan 100 sekolah baru yang kini sudah beroperasi.
Tahap 1C melanjutkan pembangunan di 65 lokasi tersisa, di mana 63 sekolah didanai melalui APBN, sementara dua sekolah lainnya menggunakan dukungan APBD.
Dody menyebut progres pembangunan di Tahap IC berjalan sesuai jadwal dan dipastikan rampung tepat waktu.
“Dari sisi pelaksanaan konstruksi, progres fisik menunjukkan capaian positif, ditargetkan sudah dapat beroperasi pada awal September 2025,” ungkapnya.
Sejumlah pembangunan di Aceh bahkan telah memasuki tahap akhir, di antaranya Balai Latihan Kerja (BLK) Subulussalam, BLK Bireuen, hingga pemanfaatan Gedung Eks SMP Unggul Pidie Jaya.
Renovasi dilakukan dengan skala ringan hingga sedang, mencakup ruang kelas, laboratorium, asrama, hingga perlengkapan meubelair.
Lebih jauh, Dody menekankan Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar menghadirkan gedung pendidikan baru, melainkan juga instrumen strategis dalam menekan angka kemiskinan.
“Program Sekolah Rakyat diharapkan akan menjadi pilar penting dalam pemerataan pendidikan sekaligus pengentasan kemiskinan,” tegasnya.***




