JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) mempersiapkan 15 atlet terbaik untuk berlaga dalam turnamen bulu tangkis paling bergengsi, HSBC BWF World Tour Super 1000 All England 2025.
Turnamen dengan total hadiah 1,45 juta USD ini akan berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada 11-16 Maret mendatang.
Simak juga di akhir tulisan ini, para pebulutangkis Indonesia yang pernah menjuarai ajang tertua ini, sejak tahun 1899.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, mengungkapkan bahwa tim Indonesia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan berusaha meraih gelar juara.
“Kami akan berusaha meraih hasil sebaik mungkin untuk meraih gelar juara seperti tahun sebelumnya,” tegas Eng Hian dalam keterangan pers resmi yang diterima di Jakarta pada Selasa.
Daftar 15 Atlet
Sebanyak 15 atlet akan mewakili Indonesia di turnamen ini, dengan rincian sebagai berikut:
Tunggal Putra: Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Tunggal Putri: Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani.
Ganda Putra: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando, serta Daniel Marthin/M Shohibul Fikri.
Ganda Putri: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Eng Hian juga berharap agar para atlet dapat menunjukkan performa terbaik dan mempertahankan konsistensi sepanjang tur Eropa yang penuh tantangan.
“Saya berharap anak-anak bisa menunjukkan performa yang maksimal dan konsisten di tur Eropa nanti,” lanjutnya.
Sebagai salah satu turnamen bergengsi dalam kalender BWF, All England menjadi salah satu target utama PBSI setiap tahun.
Dengan status sebagai salah satu dari empat turnamen BWF Tour, tak heran jika Indonesia menargetkan untuk kembali meraih gelar juara.
Rekor Indonesia di All England
Indonesia telah mencatatkan prestasi gemilang di All England dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2022, pasangan ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana berhasil menjadi juara setelah mengalahkan senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 21-19, 21-13.
Sementara itu, di 2023, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga sukses menjuarai ganda putra, mengalahkan Ahsan/Setiawan dengan skor 21-17, 21-14.
Pada edisi 2024, Indonesia kembali meraih dua gelar juara, berkat kemenangan Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar/Muhammad Rian di ganda putra.
Dengan konsistensi ini, PBSI berharap bisa mempertahankan tren positif di All England 2025.
Berikut adalah beberapa pebulutangkis Indonesia yang telah meraih gelar juara di turnamen All England:
Tunggal Putra:
Tan Joe Hok – Juara All England 1959
Rudy Hartono – Juara All England 1968 – 1974 dan 1976.
Liem Swie King – Juara All England 1978, 1979, 1981
Ardy Wiranata – Juara All England 1991.
Hariyanto Arbi – Juara All England 1993 dan 1994
Jonatan Christie – Juara All England 2024
Tunggal Putri:
Susi Susanti – Juara All England 1990, 1991, dan 1993.
Ganda Putra:
Christian Hadinata/Ade Chandra – Juara All England 1974, 1975
Tjun Tjun / Johan Wahjudi – Juara All England 1977-1980
Rudy Heryanto/Hariamanto – Juara All England 1981, 1984
Rudy Gunawan / Bambang Suprianto – Juara All England 1994
Ricky Subagja / Rexy Mainaky – Juara All England 1995, 1996
Chandra Wijaya/Tony Gunawan – Juara All England 1999
Tony Gunawan/Halim Haryanto – Juara All England2001
Candra Wijaya/Sigit Budiarto – Juara All England 2003
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan – Juara All England 2014, 2019
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya – Juara All England 2017, 2018
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana – Juara All England 2022 .
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto – Juara All England 2023 dan 2024
Ganda Putri:
Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah – Juara All England 1968
Verawaty/Imelda Wiguna – Juara All England1979
Ganda Campuran:
Christian Hadinata/Imelda Wiguna – Juara All England 1979
Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad – Juara All England 2012, 2013, 2014.
Praveen Jordan/Derby Susanto – Juara All England 2016
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam meraih gelar di All England, dan menjadi salah satu negara yang sering mendominasi turnamen tersebut.***