JAKARTA – Kerja sama perdagangan ASEAN dan Tiongkok hingga Agustus 2025 mencatat tren pertumbuhan yang signifikan dengan kenaikan volume perdagangan sebesar 8,6 persen.
“Tiongkok dan ASEAN terus menjadi mitra dagang terbesar satu sama lain, dengan nilai perdagangan mencapai USS686,78 miliar dalam delapan bulan pertama.”
“Atau meningkat 8,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk ASEAN, Hou Yanqi pada Resepsi Peringatan 76 Tahun Berdirinya RRT, Selasa (30/9/2025) malam di Jakarta.
Hou Yanqi menegaskan optimisme bahwa kerja sama perdagangan ASEAN–Tiongkok akan semakin menguat, terutama melalui kesepakatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN–Tiongkok 3.0 yang tengah dirampungkan.
“Dan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sedang diimplementasikan sepenuhnya. Yang secara efektif mendorong integrasi ekonomi regional,” ucapnya menjelaskan.
Menurut Hou, inisiatif Belt and Road Cooperation turut menjadi pilar penting yang memperkokoh hubungan kedua pihak, karena telah berkembang lebih sistematis dan menghasilkan kerja sama yang nyata.
“Kerja sama yang mendalam di bidang-bidang yang sedang berkembang semakin mendalam. Kemudian, memberikan dorongan baru bagi pembangunan regional,” katanya.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, menilai penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN–Tiongkok 3.0 pada bulan depan menjadi tonggak baru yang akan memberikan insentif bagi peningkatan investasi dan arus perdagangan kawasan.
“Kami juga menantikan penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok 3.0 bulan depan. Sebuah langkah maju untuk memberikan insentif lebih lanjut guna meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kita,” ujar Sekjen Kao.
Kao menambahkan, ASEAN dan Tiongkok juga akan mengadopsi Rencana Aksi 2026–2030 untuk memperkuat kemitraan strategis komprehensif, yang sekaligus mendukung visi integrasi ASEAN 2045.
“Yaitu, dalam memperkuat kerja sama ASEAN-Tiongkok di bawah Kemitraan Strategis Komprehensif dalam lima tahun ke depan. Serta, dalam mendukung Visi Komunitas ASEAN 2045 dan keempat Rencana Strategisnya,” ucapnya.
Tahun 2025 sendiri menjadi momentum khusus sebagai Tahun Pertukaran Antar-Masyarakat ASEAN–Tiongkok kedua, sementara Tiongkok telah menjadi mitra wicara utama ASEAN sejak 1991.***