JAKARTA — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa transisi hijau merupakan momentum strategis dalam mendorong transformasi besar di dunia ketenagakerjaan nasional.
Menurut Yassierli, langkah menuju ekonomi hijau tidak hanya berbicara soal pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka ruang luas untuk menciptakan lapangan kerja layak, memperkuat kompetensi tenaga kerja, dan membangun ekonomi yang lebih inklusif serta berkelanjutan.
“Transisi hijau hanya akan berhasil jika tenaga kerja kita siap beradaptasi dengan perubahan.”
“Kami pastikan setiap pekerja memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya dan berpartisipasi aktif dalam sektor ekonomi hijau,” ujar Menaker, Minggu (12/10/2025).
Ia menekankan, keberhasilan transformasi menuju ekonomi hijau sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan industri global.
Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan terus memperkuat berbagai program upskilling dan reskilling dengan fokus pada peningkatan keterampilan hijau agar para pekerja mampu bersaing di sektor-sektor baru yang ramah lingkungan.
Yassierli juga menyebut, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci memperluas dampak pelatihan hijau. Pemerintah kini menggandeng dunia usaha, perguruan tinggi, serta organisasi internasional untuk memperkuat ekosistem pelatihan yang adaptif terhadap tuntutan industri masa depan.
Langkah konkret itu diwujudkan melalui transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi pusat pelatihan berbasis keterampilan hijau yang siap mencetak tenaga kerja tangguh dan berdaya saing tinggi.
“Transformasi BLK merupakan langkah strategis untuk menyiapkan tenaga kerja menghadapi perubahan struktur ekonomi. Melalui pelatihan hijau, kami ingin menciptakan SDM yang tangguh, kompeten, dan berdaya saing dalam pembangunan berkelanjutan,” kata Yassierli.
Menaker menegaskan, transisi ekonomi hijau harus tetap berpusat pada manusia agar setiap pekerja terlindungi dan tidak tertinggal dalam proses perubahan ini.
“Transisi hijau bukan semata agenda lingkungan, melainkan bagian dari strategi nasional untuk menciptakan pekerjaan berkualitas, memperkuat ketahanan ekonomi dan mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan,” ujar dia.***