JAKARTA – Ketua MPR RI, Ahmad Muzani didampingi oleh wakilnya, Hidayat Nur Wahid, Edhy Baskoro Yudhoyono, Edhy Soeparno, dan Abchandra Muhammad Akbar, melakukan pertemuan dengan Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu malam (18/12).
Di pertemuan ini Muzani menyampaikan apresiasinya kepada OKI yang telah berperan penting dalam meningkatkan hubungan kerjasama antar negara-negara Islam. Bagi Muzani, OKI telah bekerja dengan baik dalam mengawal perjuangan negara-negara Islam ketika menghadapi tantangan global, termasuk penyelesaian konflik di Palestina.
“Alhamdulillah hari ini kami diterima dengan sangat baik oleh Sekretaris Jenderal OKI Yang Mulia Hissein Brahim Taha di Kantor OKI di Jeddah. Kami berdiskusi beberapa hal, salah satunya mendorong komitmen OKI dalam mengawal kerjasama negara-negara Islam dan penyelesaian konflik Palestina,” kata Muzani dalam keterangannya, Kamis (19/12).
Muzani mengatakan, dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung kemerdekaan negara Palestina. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945, yang menyebutkan bahwa Indonesia harus berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.
“Ada tiga hal yang ingin saya tekankan terkait isu Palestina. Pertama mendorong perwujudan gencatan senjata di Gaza. Kedua, menjaga solusi dua negara (two-state solutions). Dan yang ketiga, kita tidak boleh membiarkan krisis dan konflik di kawasan lebih meluas,” ujar Muzani dihadapan delegasi OKI.
Dengan begitu, Muzani mendorong OKI agar memainkan peran lebih aktif dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi negara-negara Islam dan anggotanya. Indonesia sebagai negara demokratis yang penuh keberagaman bisa dijadikan role model dalam promosi perdamaian yang dilakukan OKI dan organisasi lainnya ke depan.
“Untuk menggambarkan hal ini, kami membahas beberapa peristiwa dan praktik di Indonesia yang terkait dengan persatuan dan keberagaman, menekankan peran Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bukti pentingnya merangkul dan menghormati perbedaan. Kedua, kami menggarisbawahi pentingnya memprioritaskan kesejahteraan sebagai fondasi untuk membangun masyarakat yang kuat dan kohesif,” kata Muzani.
“Kami mendorong fokus ini karena perannya yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan kemajuan. Ketiga, kami menekankan pentingnya mewujudkan negara Palestina yang merdeka, yang sejalan dengan aspirasi masyarakat global. Bagi Indonesia, tujuan ini merupakan amanat yang berakar dari Konferensi Asia-Afrika yang bersejarah. Meskipun waktu terus berjalan, amanat ini masih belum terpenuhi,” tambah Sekjen Partai Gerindra itu.
Persoalan Konferesnsi Majelis Syuro Dunia yang digelar di Bandung pada tahun 2022 lalu juga turut disinggung oleh Muzani. Konferensi itu dihadiri oleh 15 negara anggota OKI dan Liga Muslim. Konferensi itu mendeklrarasikan untuk membentuk Forum Mejelis Permusyawaratan, Majelis Syuro atau lembaga sejenis lainnya dari negara-negara OKI untuk direalisasikan lebih lanjut.
“Pada akhirnya kami mengundang Yang Mulia Sekjen OKI untuk berkunjung ke MPR RI di sela-sela Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang ke-19 tahun depan di Indonesia,” tutup Muzani.