ASSEN – Pembalap Ducati, Marc Marquez, mengungkapkan bahwa dirinya merasakan dampak signifikan setelah mengalami kecelakaan hebat pada hari pertama MotoGP Belanda 2025. Meskipun meraih hasil manis pada sesi sprint race dan balapan utama pada akhir pekan lalum, perjalanan Marquez menuju podium tidaklah mudah.
Pada hari pertama MotoGP Belanda 2025, tepatnya di sesi latihan bebas 1 (FP1), Marquez mengalami kecelakaan yang cukup parah, jatuh dan terhempas ke area gravel Sirkuit Assen. Insiden tersebut mengakibatkan memar pada bagian pinggul dan jahitan di dagunya. Namun, meski tubuhnya terluka, Marquez tetap tampil optimal pada hari kedua yang meliputi sesi kualifikasi dan sprint race.
Usai menjuarai MotoGP Belanda 2025, pembalap berusia 32 tahun ini tak ragu mengungkapkan bahwa fisiknya merasa “hancur” pasca insiden tersebut. Saat pagi hari sebelum balapan utama dimulai, Marquez merasakan sakit yang luar biasa, namun ia menyebutkan bahwa adrenalin mampu menutupi rasa sakit tersebut.
“Adrenalin adalah penghilang rasa sakit terbaik yang ada,” ujar Marquez. “Pada pagi hari sebelum balapan, saya merasa hancur. Tetapi begitu perlombaan dimulai, adrenalin membuat rasa sakit itu hilang.” Marquez pun sempat pesimis dan tidak yakin bisa menghadapi lomba 26 lap yang menuntut fisik prima.
Dengan rasa sakit yang terus mengganggu, Marquez menyadari pentingnya istirahat untuk memulihkan tubuhnya setelah kecelakaan besar tersebut. Ia mengungkapkan bahwa, kini, usianya yang sudah tidak muda lagi membuat pemulihan lebih terasa berat dibanding saat ia berusia 20 tahun.
“Tentu saja, saya akan beristirahat selama dua atau tiga hari untuk menyembuhkan cedera pada tulang rusuk, lengan, dan tubuh saya secara keseluruhan,” jelas Marquez. “Ketika kecelakaan seperti ini terjadi pada usia 32 tahun, dampaknya jauh lebih terasa.”
Apa yang dirasakan Marquez pasca-kecelakaan itu telah diprediksi oleh mantan pembalap MotoGP, Sylvain Guintoli. Guintoli yang berpengalaman, meyakini bahwa dampak dari kecelakaan seperti itu baru akan dirasakan sepenuhnya pada hari-hari berikutnya.
“Jika Anda mengalami kecelakaan hebat dengan kecepatan tinggi, tubuh akan merasakannya, baik pada hari itu maupun keesokan harinya,” kata Guintoli. “Tubuh akan terasa kaku dan sakit ketika bangun keesokan harinya.”