JAKARTA – Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, memberikan pesan simpatik kepada Ruben Amorim di tengah krisis cedera yang melanda Manchester United (MU). Pasalnya, Tottenham juga pernah mengalami kondisi serupa.
Postecoglou mencoba memahami kesulitan yang dialami oleh Amorim, yang harus menurunkan delapan pemain muda yang belum pernah bermain pada Premier League, termasuk duduk di bangku cadangan tanpa pengalaman. Dalam pertandingan yang berakhir 0-1 untuk kekalahan MU, gol tunggal dicetak oleh James Maddison.
Kondisi buruk ini terjadi setelah sejumlah pemain seperti Amad Diallo, Manuel Ugarte, Toby Collyer, dan Kobbie Mainoo mengalami cedera menjelang pertandingan. Ditambah lagi, Christian Eriksen dan Leny Yoro juga menderita sakit. Total, MU kehilangan 12 pemain utama dalam pertandingan melawan Tottenham.
Sementara itu, Spurs juga tengah bergelut dengan krisis cedera sepanjang musim ini. Postecoglou terpaksa mengandalkan pemain akademi dan remaja dalam beberapa bulan terakhir, yang berimbas pada performa tim. Kemenangan atas MU menjadi yang pertama di kandang sejak November.
Meski Tottenham baru saja menyambut kembali lima pemain yang sempat cedera, keadaan kebugaran pemain MU justru semakin memburuk. Postecoglou pun berkomentar, “Jika saya memeriksa kantor saya, saya tidak memiliki kartu simpati dari manajer lain, jadi itu tidak terjadi. Saya bisa melihat Ruben di sana, pemain yang tidak berada di posisi yang tepat, anak-anak di bangku cadangan. Nah, selamat datang di dunia saya. Namun, itu hanya untuk satu pertandingan. Sekarang lakukan itu selama dua bulan. Lakukan itu selama dua bulan. Klub mana pun. Lakukan itu selama dua bulan.”
Dalam pertandingan melawan MU, Postecoglou mencatatkan rekor manis di Stadion Tottenham, Minggu (16/2/2025). Ia menjadi manajer Tottenham pertama yang meraih dua kemenangan atas Manchester United di Liga Inggris dan juga manajer pertama yang memenangkan tiga pertandingan melawan Setan Merah dalam satu musim Premier League. Selain itu, Postecoglou juga mencatatkan prestasi sebagai manajer keempat setelah Ruud Gullit, Nuno Espírito Santo, dan Unai Emery yang tidak terkalahkan dalam empat pertandingan Premier League pertamanya melawan MU.