JAKARTA – Setelah memperketat pelaksanaan haji, Arab Saudi kini mengintensifkan pengawasan terhadap umrah. Mulai tahun 2025, jemaah umrah luar negeri diwajibkan memesan hotel atau penginapan yang terdaftar dan berlisensi resmi dari Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Aturan baru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan serta melindungi hak-hak para pengunjung.
Berdasarkan informasi dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), hotel yang dipilih untuk menginap harus memiliki izin aktif dari Kementerian Pariwisata. Syarat ini juga berhubungan langsung dengan proses penerbitan visa umrah. Visa hanya akan diterbitkan setelah status penginapan disetujui oleh otoritas terkait.
“Hotel yang dipesan harus berizin dan aktif di Kementerian Pariwisata Arab Saudi,” ungkap AMPHURI dalam pengumuman terbaru. “Pemesanannya harus sesuai dengan program yang telah disepakati, dan jika dilakukan melalui pihak eksternal, perjanjian pemesanan harus disetujui melalui platform Nusuk,” tambahnya.
Arab Saudi Terapkan Kebijakan Baru
Kebijakan ini juga menyatakan bahwa mulai tanggal 14 Zulhijah, atau Selasa (10/6/2025) visa umrah tidak akan diterbitkan jika penginapan di Makkah dan Madinah belum dipesan dan disetujui oleh Pertahanan Sipil serta Otoritas Pariwisata.
Menurut Kementerian Pariwisata, langkah ini diambil untuk memastikan kualitas penginapan dan memberikan perlindungan maksimal bagi jemaah. Dengan adanya lisensi, penginapan di Makkah diharapkan mampu menampung lebih dari 1,8 juta jemaah, lebih besar dari kapasitas jemaah haji yang mencapai 1,67 juta orang.
Untuk memudahkan verifikasi, pengunjung kini dapat mengecek status izin hotel atau apartemen yang dipilih melalui situs resmi kementerian di www.mt.gov.sa. Layanan ini diharapkan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jemaah dalam memilih akomodasi.
Langkah ini juga merupakan respon terhadap kejadian pada awal 2025, di mana banyak jemaah umrah terlantar karena pembatalan mendadak oleh pihak hotel yang tidak bertanggung jawab. Banyak jemaah yang terpaksa dipindahkan ke penginapan yang lebih sederhana meskipun telah membayar hotel berbintang.