ABU DHABI – Pemerintah Bahrain mengungkapkan tidak akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) untuk normalisasi hubungan antar negara dengan Israel jika belum ada jaminan akan merdeka dengan Palestina. Tak hanya itu Bahrain juga menyebutkan negaranya hanya akan normalisasi hubungan dengan israel jika Arab Saudi sudah membuat kesepakatan dengan Israel.
Hal ini disampaikan langsung kepada Kapala Penasihat sekaligus menantu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Jared Khusner yang melakukan kunjungan ke Bahrain. Kunjungan Kshner ini untuk menandai dimulainya hubungan diplomatik secara terbuka dan penuh antara Israel dan UEA.
Raja Hamad Bin Isa Al-Khalifa mengungkapkan tak akan mengambil tindakan apapun sebelum Arab Saudi memastikan tindakannya.
Meskipun Riyadh memuji langkah UEA yang normalisasi hubungan dengan Israel, namun negara tersebut masih mempertahankan posisinya untuk tidak menormalisasi hubungannya dengan Israel. Sementara itu Arab Saudi berkeras bahwa tidak akan normalisasi hubungan dengan Israel sampai negara Yahudi itu menyetujui pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Pada 2002 lalu mendiang Raja Abdullah diketahui pernah menawarkan normalisasi kepada Israel. Tawaran itu atas usul negara Palestina dibawah rakarsa Perdamaian Arab.
Namun, Israel menolaknya, dan justru sebaliknya Zionis malah memperkuat pendudukan di Tepi Barat. Hingga kritikus meyakini juka Israel ditawari kesepakatan untuk berdamai dengan tulus, negara Zionis tersebut pasti lebih memilih untuk mengambil alih tanah kekuasaan dibandingkan berdamai.