JATENG – Ratusan warga Kabupaten Kendal terpaksa mengungsi setelah diterjang banjir dan longsor. Dalam bencama alam itu dilaporkan ada satu orang meninggal dunia.
“Bencana ini menyebabkan satu warga meninggal dunia, 264 orang terpaksa mengungsi di beberapa lokasi,” tulis informasi yang dikutip dari Humas BNPB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal melaporkan selain satu orang meninggal dunia, dilaporkan juga ada empat lainnya mengalami luka ringan akibat tanah longsor di Desa Tamanrejo, Kecamatan Sukorejo. Selain Kecamatan Sukorejo, longsor juga terjadi di Kecamatan Boja, Limbangan, Patean, dan Plantungan.
Total terdapat 16 rumah yang rusak, dan 25 jiwa terdampak.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Patebon, Cepiring, Boja, Rowosari, Patean, dan Kendal. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Patebon akibat jebolnya tanggul Kali Bodri. Sebanyak 1.065 rumah, 10 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, enam fasilitas pendidikan, dan tujuh perkantoran terdampak banjir dengan ketinggian mencapai satu meter.
Meskipun banjir sudah mulai surut, hingga Rabu (22/1) pagi, masih ada 264 warga yang bertahan di empat titik pengungsian, yaitu di Rumah Dinas Bupati (25 orang), Car Centro (35 orang), SMA 1 Pegandon (86 orang), dan Kantor Dinas Perhubungan (118 orang).
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PMI, dan relawan terus melakukan pendataan korban serta mendirikan posko-posko bantuan untuk kebutuhan logistik, seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan. Dapur umum juga telah didirikan di Gedung PKK dan PMI Kabupaten Kendal.
Meskipun banjir telah surut, petugas tetap berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan. Warga diminta untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di sekitar tanggul Kali Bodri.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan terhadap potensi penyakit pasca-banjir. Warga di wilayah rawan bencana diharapkan mempersiapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air, pakaian, dan obat-obatan. Selalu ikuti arahan petugas di lapangan dan prioritaskan keselamatan diri serta keluarga. Hindari menyebarkan informasi yang tidak jelas dan pastikan sumber informasi berasal dari pihak yang terpercaya.