Ross Ulbricht, narapidana yang ditangkap karena mendirikan sekaligus mengelola pasar gelap Silk Road sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan dunia karena baru saja menerima grasi atau pengampunan dari Presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump.
Pada hari Selasa (21/1), Trump mengatakan sendiri bahwa dirinya telah menelepon ibu Ulbricht untuk memberi tahu bahwa ia telah menandatangani “pengampunan penuh dan tanpa syarat” untuk Ross Ulbricht.
Padahal, Ross Ulbricht telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat pada tahun 2015 atas perannya dalam membuat dan mengoperasikan pasar gelap Silk Road tersebut.
Lantas, siapakah Ross Ulbricht dan apa itu Silk Road yang membuat dunia gempar karena terpidana itu mendapatkan grasi penuh tanpa syarat dari Trump? Simak artikel ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya.
Apa Itu Pasar Gelap Silk Road?
Mengutip dari Investopedia, Silk Road adalah pasar gelap (darknet marketplace) yang mulai beroperasi di tahun 2011 hingga 2013. Silk Road terkenal sebagai situs yang memperjualbelikan secara bebas barang-barang ilegal, termasuk obat-obatan terlarang dengan mata uang kripto sebagai alat pembayarannya.
Saat pertama kali diluncurkan, Silk Road langsung menjadi “marketplace” yang populer dalam waktu singkat karena kemudahan transaksinya.
Pada tahun 2013, situs Silk Road bahkan tercatat memiliki 100.000 pengguna aktif yang telah melakukan jual-beli barang dan jasa ilegal senilai $200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun dalam kurs rupiah saat ini.
Siapa Ross Ulbricht Sang Pendiri Silk Road?
Ross Ulbricht, sosok di balik pasar gelap Silk Road adalah seorang pemuda yang lahir pada 27 Maret 1984 yang tumbuh dan besar di Austin, Texas.
Ulbricht menempuh pendidikannya di Universitas Texas di Dallas untuk mempelajari ilmu fisika dan kemudian mendaftar di Universitas Negeri Pennsylvania untuk mengambil program magister dalam ilmu material.
Ross Ulbricht mulai mendirikan Silk Road pada tahun 2011 dan menjuluki dirinya sendiri sebagai “Dread Pirate Roberts” secara daring.
Saat mengembangkan Silk Road, Ross Ulbricht membayangkannya akan menjadi “sarana untuk menghapuskan penggunaan paksaan dan agresi di antara umat manusia”.
Pada akun LinkedIn-nya, Ulbricht bahkan menuliskan bahwa dirinya telah “Menciptakan simulasi ekonomi untuk memberi orang pengalaman langsung tentang bagaimana rasanya hidup di dunia tanpa penggunaan kekerasan sistemik”.
Dengan mengadopsi enkripsi dan mata uang kripto, Silk Road menyediakan anonimitas dan keamanan bagi para pesertanya, menggunakan enkripsi Tor dan Bitcoin.
Pada tahun 2015, Ross Ulbricht dijatuhi hukuman atas tujuh tuduhan terkait operasinya di Silk Road, sebuah pasar gelap daring yang memanfaatkan Bitcoin untuk memfasilitasi penjualan obat-obatan terlarang dan barang ilegal lainnya.
Tuduhan tersebut mencakup distribusi narkotika dan keterlibatan dalam usaha kriminal.
Jaksa AS menyebut Ulbricht sebagai pendiri Silk Road telah memfasilitasi lebih dari 1,5 juta transaksi senilai sekitar $213 juta, dengan lebih dari $183 juta di antaranya berasal dari penjualan obat-obatan terlarang.
Selain itu, Ulbricht juga dituduh merencanakan pembunuhan terhadap beberapa individu yang dianggap sebagai ancaman bagi usahanya. Namun, ia tidak didakwa atas dugaan tersebut karena tidak ada bukti adanya pembunuhan yang benar-benar terjadi.
Saat menjatuhkan hukuman, Hakim Distrik AS Katherine Forrest menggambarkan tindakan Ulbricht sebagai “pekerjaan hidup yang direncanakan dengan cermat,” menegaskan bahwa ia “tidak berbeda dari pengedar narkoba lainnya.”
Meskipun Ulbricht mengakui dirinya pendiri Silk Road, pengacaranya berargumen bahwa ia telah menyerahkan kendali atas platform tersebut kepada pihak lain beberapa bulan setelah peluncurannya. Mereka juga menyatakan bahwa Ulbricht dijadikan kambing hitam tepat sebelum pihak berwenang mulai menyelidiki.
Kasus ini memicu kontroversi di kalangan libertarian dan pendukung mata uang kripto, yang menilai pemerintah bertindak berlebihan.
Mereka berpendapat Ulbricht diperlakukan tidak adil, mengingat ia tidak secara langsung menjual barang ilegal tetapi dihukum atas aktivitas pengguna platformnya.
Grasi Penuh Trump untuk Ross Ulbricht
Pada bulan Mei, Trump menyampaikan kepada konvensi nasional Partai Libertarian, sebuah partai pinggiran yang tidak memiliki perwakilan di Kongres AS, bahwa ia akan meringankan hukuman Ulbricht pada “hari pertama” pemerintahannya jika terpilih.
Setelah pemilihan Trump pada bulan November, Ulbricht menyampaikan rasa terima kasih kepada mereka yang memilih Partai Republik atas namanya.
“Saya percaya dia akan menepati janjinya dan memberi saya kesempatan kedua. Setelah 11+ tahun dalam kegelapan, saya akhirnya dapat melihat cahaya kebebasan di ujung terowongan,” katanya dalam sebuah posting di X.
Thomas Massie, seorang anggota kongres Republik yang dikenal karena mendukung gerakan libertarian, merupakan salah satu dari sejumlah pendukung Ulbricht yang menyambut baik berita pengampunan tersebut.
“Ross Ulbricht telah dibebaskan oleh Presiden Trump dengan pengampunan penuh! Terima kasih telah menepati janji Anda kepada saya dan orang lain yang telah mendukung kebebasan Ross, Tuan Presiden!” kata Massie, yang mewakili sebuah distrik di Kentucky, dalam sebuah posting di X.